ilustrasi kapal (unsplash.com/Austin Neill)
Setiap tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Dharma Samudera di Indonesia. Momen ini diperingati untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru (Aru) yang terjadi pada 15 Januari 1962 silam. Pertempuran antara Tentara Nasional Indonesia melawan Belanda dalam upaya pembebasan Papua barat.
Perang tersebut terjadi karena Belanda melanggar perjanjian Konferensi meja Bundar (KBM) dan tak ingin menyerahkan Irian Barat ke Indonesia. Hal tersebut membuat Indonesia melancarkan operasi senyap dengan mengirimkan pasukan ke Irian.
Pada 15 Januari 1962, tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) — KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau — terlibat dalam operasi rahasia mengintai armada Belanda di sekitar Irian Barat. Misi ini, yang dipimpin oleh Sudomo, disebut STC-9 (Satuan Tugas Khusus 9 Januari).
Meskipun berhasil mendekati wilayah Irian, keberadaan mereka terdeteksi Belanda, menyebabkan pertempuran sengit dengan ketidakseimbangan kekuatan. Komodor Yos Sudarso dan awak KRI Macan Tutul gugur, sementara KRI Harimau dan Macan Kumbang selamat.
Setelah peristiwa ini, pertempuran laut berakhir dan masyarakat Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia, menjadikan pertempuran di Laut Aru sebagai momen heroik dalam sejarah Indonesia.