Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi koala (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi koala (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Hari Statistik Nasional dirayakan setiap 26 September di Indonesia

  • Peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir bertujuan mengedukasi tentang bahaya nuklir

  • Hari Selamatkan Koala dan Hari Kontrasepsi Sedunia juga dirayakan pada tanggal yang sama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tanggal 26 September setiap tahun dimaknai sebagai hari untuk memperingati momen-momen tertentu. Salah satunya ada Hari Statistik Nasional yang dirayakan di Indonesia.

Selain itu, terdapat peringatan dan perayaan apa lagi yang terjadi pada tanggal tersebut? Biar gak makin penasaran, yuk langsung cek ulasannya di bawah!

1. Hari Statistik Nasional

Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia (ppid.bps.go.id)

Di Indonesia, setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Statistik Nasional. Momen tersebut merupakan pengingat atas diundangkannya UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Dikutip Badan Pusat Statistik (BPS), Biro Pusat Statistik didirikan berdasarkan UU No 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU No 7 Tahun 1960 tentang Statistik.

Biro Pusat Statistik pertama kali melakukan sensus penduduk pada tahun 1961. Pada 19 Mei 1997, ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, yang juga menandai perubahan nama Biro Pusat Statistik menjadi Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam sistem kerjanya, BPS tidak hanya bertugas menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat, tetapi juga membantu kegiatan statistik di kementerian, lembaga pemerintah, atau institusi lainnya, mengembangkan standar teknik dan metodologi statistik, serta membangun kerja sama dengan institusi internasional.

Adapun perayaan Hari Statistik Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data dan informasi statistik sebagai warga negara. Selain itu, perayaan ini juga menjadi momentum untuk mengapresiasi peran BPS sekaligus mendukung kinerja yang lebih baik.

2. Hari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

ilustrasi berita tentang bom atom di Jepang pada masa Perang Dunia II (pexels.com/TOLGA AKAGÜN)

Dalam skala internasional, ada peringatan penting yang dirayakan setiap tahun bertepatan pada tanggal 26 September. Momen penting tersebut adalah Hari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir.

Dikutip National Today, peringatan ini bertujuan untuk mengedukasi sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan potensi bahaya yang ditimbulkan dari senjata nuklir. Perlu diketahui, nuklir merupakan zat yang sangat berbahaya. Zat ini bisa menyebarkan radiasi yang dapat merusak sel-sel tubuh. Selain itu, Radiasi dari zat radioaktif juga dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan organ, bahkan kematian.

Jika digunakan sebagai senjata, nuklir dapat menyebarkan energi dan gelombang radiasi yang lebih besar. Ledakan yang dihasilkanpun bisa menghancurkan kota hanya dalam hitungan detik. Salah satu contohnya adalah tragedi Bom Atom yang pernah melanda Jepang, tepatnya di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, saat ini masih ada sekitar 13.080 senjata nuklir yang tersisa. PBB kemudian membahas mengenai penghapusan total senjata nuklir karena dianggap sangat berbahaya. Berlatar dari pembahasan ini, dicetuskanlah Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir pada 26 September 1959.

3. Hari Selamatkan Koala

ilustrasi koala (pexels.com/Snow Chang)

Koala merupakan hewan lucu khas Australia. Namun, tahukah kamu kalau hewan yang sering menghabiskan waktu untuk tidur ini, termasuk kategori yang terancam punah?

Berdasarkan Undang Undang EPBC Hukum Australia, pada tahun 2012, koala liar terdaftar sebagai binatang yang rentan mengalami kepunahan. Hal ini terjadi lantaran krisis iklim yang mengganggu habitat asli koala serta perburuan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Dilansir National Yoday, Hari Selamatkan Koala pertama kali dicetuskan oleh Yayasan Koala Australia (Australian Koala Foundation). Yayasan ini terus berupaya menyelamatkan koala dan melindungi habitat asli mereka.

Koala merupakan bagian penting dari satwa liar Australia. Maka dari itu, melalui perayaan Hari Selamatkan Koala, Yayasan Koala Australia mengajak kita semua untuk berpartisipasi dalam melestarikan hewan ini.

4. Hari Kontrasepsi Sedunia

ilustrasi kontrasepsi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Terakhir, ada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang dirayakan setiap 26 September. Peringatan ini merupakan inisiasi dari sepuluh organisasi keluarga berencana internasional pada tahun 2007. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang alat kontrasepsi dengan jelas dan terbuka, sekaligus menekankan pentingnya tindakan pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan.

Dikutip Days of the Year, Hari Kontrasepsi Sedunia bukan hanya berfokus pada setiap pasangan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, baik orangtua maupun kaum muda. Perayaan ini bukan hanya membicarakan soal kesehatan seksual dan reproduksi, melainkan juga kebebasan pribadi.

Dengan kata lain, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama untuk memilih dan merencanakan masa depan mereka saat sudah berumah tangga. Setiap orang berhak mengambil keputusan untuk mempunyai anak atau tidak tanpa rasa takut.

Kontrasepsi merupakan metode untuk membantu mencegah kehamilan, baik dengan mengunakan alat ataupun obat pencegah kehamilan. Lebih dari itu, kontrasepsi juga memiliki fungsi utama membantu mencegah penyebaran penyakit menular seksual. Dengan pemahaman yang matang terkait perencanaan kehamilan dan kesehatan seksual, diharapkan setiap individu mampu membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Itulah empat momen penting yang diperingati setiap 26 September. Semoga bisa membantu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team