3 Alasan Brand Harus Live Shopping, Bisa Dongkrak Penjualan

Shoppable live stream atau livestream shopping semakin populer di kalangan masyarakat. Strategi ini bahkan diprediksi menjadi masa depan e-commerce. Sebab, live shopping dinilai efektif dalam meningkatkan penjualan.
Konsep live shopping sejatinya bertujuan membawa pengalaman belanja offline konsumen ke dunia online. Tren belanja online sendiri kian meroket berkat kepraktisannya. Dalam hal ini, live shopping semakin meningkatkan penjualan online karena memungkinkan terjadinya interaksi real time antara penjual dan pembeli.
Sebagai pemilik brand atau online shop, tak ada salahnya kamu mencoba untuk melakukan live shopping. Walau awalnya malu-malu harus berhadapan dengan kamera, tapi terdapat sederet alasan mengapa kamu harus menerapkan metode penjualan ini dalam bisnis. Simak, ya!
1. Mampu mendongkrak penjualan online
Tren live shopping semakin bertumbuh di tahun 2023. Coresight Research menyebut, angka penjualan melalui live shopping secara global diproyeksikan mencapai 171 miliar dolar AS. Angka ini meningkat 285 persen dibanding tahun 2019.
Melalui laporan yang diterbitkan Nielsen, konsumen mulai tertarik berbelanja melalui live shopping sejak pandemik 2020 silam. Namun alasan mengapa metode ini semakin dilirik ialah karena menawarkan kepraktisan dalam berbelanja.
Interaksi yang tercipta melalui live shopping memungkinkan konsumen mendapat detail mengenai produk. Selain itu, user interface (UI) dan user experience (UX) yang dihadirkan melalui live shopping juga sangat praktis. Dengan demikian, konsumen gak perlu pergi ke toko untuk berbelanja.
2. Meningkatkan brand awareness
Selain dongkrak penjualan, live shopping di platform seperti TikTok juga bantu tingkatkan brand awareness. Fitur komentar di live shopping memungkinkan audiens berinteraksi dengan penjual sehingga mereka berkesempatan bertanya soal product knowledge, meminta host untuk demonstrasi produk, dan lain sebagainya.
Terlebih, platform seperti Shopee Live yang menggunakan sistem reward berupa koin yang diperoleh saat menyaksikan live shopping juga dapat mengenalkan brand ke audiens yang lebih luas. Seperti yang kita ketahui, brand awareness merupakan tahap paling awal dalam marketing funnel yang sama pentingnya dengan penjualan.
3. Membangun hubungan erat dengan konsumen
Live shopping juga memungkinkan brand untuk menjalin hubungan dengan konsumen. Kalau sebelumnya pengalaman belanja online dilakukan melalui ecommerce atau pun marketplace yang minim interaksi, live shopping melibatkan manusia real sehingga konsumen dapat merasa lebih dekat dengan brand.
Lebih lanjut, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga mendorong terjadinya pemasaran word-of-mouth yang positif oleh para konsumen. Seperti yang kita ketahui, word-of-mouth masih menjadi strategi free marketing yang efektif untuk brand.
Tren live shopping dinilai menarik bagi brand. Bahkan, metode live shopping diprediksi menjadi masa depan ecommerce. Karenanya, merambah ke metode satu ini bisa menjadi opsi utama sebagai strategi meningkatkan penjualan untuk para brand. Siap untuk menerapkannya?