3 Alasan Mengapa Orang Enggan Jadi Pemimpin, Padahal Punya Kompetensi

Dalam dunia profesional maupun kehidupan sehari-hari, gak semua orang merasa nyaman atau siap untuk mengambil peran sebagai pemimpin. Sebagian orang bahkan secara aktif menghindari tanggung jawab tersebut, meskipun memiliki potensi dan kemampuan yang mumpuni. Apakah kamu sendiri pernah berada di situasi tersebut?
Nah, artikel ilmiah berjudul Do I Dare? The Psychodynamics of Anticipated Image Risk, Leader-Identity Endorsement, and Leader Emergence (2023) menggali lebih dalam faktor-faktor psikologis yang mendasari fenomena ini. Melibatkan lebih dari 1.700 partisipan dari berbagai latar belakang, termasuk karyawan dan mahasiswa. Hasilnya, didapati 3 alasan mengapa seseorang enggan mengindentifikasi diri sebagai pemimpin. Penasaran apa saja alasannya? Baca sampai akhir, ya!
1. Takut terlihat mendominasi
Takut terlihat mendominasi menjadi salah satu alasan utama yang diungkapkan para partisipan dalam penelitian ini. Banyak dari mereka khawatir jika mengambil peran sebagai pemimpin, mereka akan dianggap sebagai sosok yang terlalu bossy, otoriter, atau mendominasi. Seperti yang diungkapkan salah satu partisipan, “Saya tidak ingin terlihat memaksa atau memanfaatkan orang yang lemah. Saya juga tidak ingin terlihat dingin.”
Menariknya, meskipun istilah seperti bossy sering dikaitkan secara negatif dengan pemimpin perempuan, hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita sama-sama takut dianggap memiliki sifat seperti itu.