Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang yang sedang bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seseorang yang sedang bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menjalani rutinitas setiap hari sepertinya bukan hal yang istimewa. Bangun pagi lalu mulai melakukan aktivitas yang sama malah sering kali membuatmu bosan. Rasanya ingin punya banyak waktu luang untuk sekadar bersantai atau melaksanakan kegiatan yang tidak menuntut komitmen seperti ini.

Namun ternyata, rutinitas yang kamu kira menjemukan itu penting untuk dimiliki, lho. Suatu saat nanti, segala kegiatan yang sudah kamu jalankan secara “autopilot” itu bakal menyelamatkanmu dari beberapa kondisi yang cukup sulit. Oleh sebab itu, jangan tinggalkan rutinitas yang kamu jalani setiap hari karena beberapa alasan di bawah ini.

1.Supaya waktu tidak terbuang sia-sia

ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak dapat dimungkiri bahwa mempunyai rutinitas, apalagi yang terbilang cukup padat, memang sangat menguras waktu dan energi. Semua daftar kegiatan sudah harus mulai dijalankan sejak pagi dan mungkin baru berakhir di sore atau bahkan malam hari.

Di saat-saat merasa lelah seperti ini, sering kali muncul pikiran bahwa kamu “iri” dengan mereka yang memiliki banyak kesempatan untuk sekadar bermalas-malasan. Namun , kamu harus kembali berpikir jernih dan lekas menyadari bahwa memiliki beragam hal yang harus dikerjakan setiap hari adalah sebuah keuntungan.

Bayangkan bila kamu tidak mau beraktivitas atau terus tergoda untuk menunda pekerjaan, pasti banyak waktu yang akhirnya terbuang sia-sia. Kalau sudah begini, hidupmu akan terasa kosong karena kurang makna. Rugi banget, kan?

2.Membantumu untuk tetap aktif

ilustrasi berolahraga (pexels.com/William Choquette)

Kesehatan fisik dan mental bisa tetap terjaga bila kamu terus bergerak aktif. Tujuan ini dapat dicapai, salah satunya dengan cara menjalani rutinitas sehari-hari. Memang, tidak dapat dimungkiri bahwa terkadang kamu bisa merasa begitu bosan dengan apa saja yang dikerjakan, tetapi di sisi lain ini juga sangat dibutuhkan.

Ketika melakukan beragam rutinitas, raga akan banyak bergerak, bahkan sampai berkeringat apabila mobilitas tinggi. Selain itu, otak juga terus aktif berpikir, membuat organ penting itu tidak mudah kehilangan fungsinya. Pada akhirnya, fisik dan mental bisa tetap prima, bahkan ketika nanti usiamu sudah tidak lagi muda.

3.Sebagai pelipur lara saat hadapi kondisi yang tidak pasti

ilustrasi menonton film di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semua orang tahu bahwa kehidupan ini penuh dengan ketidakpastian. Rasanya ada saja kejutan yang terjadi setiap hari. Sebagian perubahan mengarah ke hal positif dan sisanya bisa menjadi mimpi buruk. Sayangnya, mau atau tidak, semua itu harus dihadapi dengan tegar meski sungguh sulit dan membuatmu takut.

Untungnya, dampak buruk dari hadirnya ketidakpastian ini dapat diminimalkan dengan cara terus menjalani rutinitas. Hal ini bisa dijadikan sebagai pelipur lara yang membuatmu mampu untuk tetap tenang karena setidaknya masih ada kepastian yang dimiliki.

Sebagai contoh, kamu mengalami sebuah hari yang buruk karena ada beberapa perubahan mendadak yang memusingkan di tempat kerja, tetapi kekesalan itu tidak akan bertahan lama karena kebiasaan menonton film favorit sesampainya di rumah bisa bantu ringankan beban.

Menjalani beragam rutinitas memang terkadang menimbulkan rasa jenuh tersendiri. Namun demikian, rangkaian aktivitas yang sudah benar-benar kamu kenal itu penting untuk tetap ada di dalam kehidupan. Melalui hal ini, kamu bisa memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan produktif, selalu aktif menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mendapatkan “oase” di tengah kondisi yang serba tidak pasti. Hasilnya, kamu akan merasa lebih bahagia dan membangun hidup yang penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team