Ilustrasi orang-orang tersenyum (pexels.com/Monstrea Production)
Keberadaan media sosial termasuk Instagram, kerap membuat banyak orang tidak percaya diri. Apalagi jika kerap menyaksikan influencer atau selebriti yang memamerkan tubuh yang terlihat ideal dan sempurna. Faktanya, banyak foto yang diedit dan dimodifikasi agar terlihat lebih muda dan lebih kurus. Gambar tidak realistis itu memengaruhi secara negatif termasuk memicu orang melakukan operasi modifikasi tubuh.
Rasa rendah diri atau tidak puas akan diri sendiri ini umumnya dialami oleh wanita meski tidak menutup kemungkinan juga dirasakan oleh pria. Sebenarnya, hal ini terjadi karena besarnya pengaruh dari luar diri, seperti kampanye marketing produk kecantikan atau fashion yang salah kaprah dan fakta bahwa ada orang yang diperlakukan berbeda karena penampilan.
Hal ini yang kemudian memicu banyak orang berusaha mencapai kesempurnaan penampilan. Misalnya saja diet berlebihan, operasi plastik yang berbahaya, dan berbagai tindakan kecantikan lainnya yang tidak memedulikan kesehatan. Kecenderungan body image negatif juga berisiko menyebabkan depresi, kecemasan, dan berbagai masalah mental lainnya. Pada akhirnya, kita terus-menerus tidak puas dan sulit berbahagia.
Karena itu, hindari konten seperti itu di dunia maya dan fokus pada gerakan yang lebih positif. Kini kampanye body positivity juga gencar dilakukan di media sosial sebagai upaya untuk menciptakan perubahan. Salah satu tren yang meningkat di media sosial adalah postingan konten body positivity yang bertujuan untuk menantang cita-cita kecantikan yang sempit. Manfaatkan itu dengan fokus pada konten yang mempromosikan penerimaan dan penghargaan terhadap semua jenis tubuh.