Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bermalasan (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Meraih kesuksesan pada faktanya tidak bisa instan. Apalagi kita hanya menunjukkan kinerja terbaik pada satu waktu saja. Sebaliknya, kesuksesan dalam skala besar dimulai dari tahapan kecil dalam jangka pendek. Inilah yang akan menjadi rangkaian untuk menciptakan keberhasilan dalam lingkup yang luas.

Rupanya ada fakta yang menarik untuk diketahui. Beberapa orang justru enggan merayakan kemajuan kecil. Bahkan menganggap ini sebagai tindakan yang tidak perlu dilakukan. Apakah mereka juga memiliki alasan tertentu terkait sikapnya yang enggan merayakan kemajuan kecil? Tentu saja. Kira-kira, apa sajakah alasan tersebut?

1. Dipengaruhi oleh standar yang terlalu tinggi

ilustrasi perempuan perfeksionis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Seringkali seseorang tidak mau merayakan kemajuan kecil yang sudah dicapai. Mereka tetap bersikap biasa saja. Bahkan semakin memforsir diri untuk bekerja di luar batas kemampuan. Meskipun sebenarnya ia memiliki kekurangan dan keterbatasan. Tentu ada yang menarik untuk diketahui lebih lanjut. Mengapa seseorang enggan merayakan kemajuan kecil?

Mereka ini dipengaruhi oleh standar yang terlalu tinggi. Segala sesuatu yang dilakukan terpaku pada tuntutan perfeksionis. Ia tidak ingin memiliki cacat atau kekurangan sedikitpun. Standar yang tinggi ini turut mempengaruhi mindset serta tingkah laku. Mereka menganggap bahwa standar kecil masih jauh dari batas pencapaian.

2. Merasa pencapaian tersebut tidak cukup berarti

ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Cottonbro studio

Seharusnya kita mampu menghargai setiap pencapaian dalam hidup. Karena ini adalah bentuk menghargai diri sendiri. Tapi seringnya, kita tidak mau melihat fakta yang ada. Meskipun memiliki pencapaian, tapi tidak sedikitpun apresiasi terhadap diri sendiri. Beberapa hal menjadi alasan mengapa seseorang enggan merayakan kemajuan kecil.

Mereka merasa penyampaian tersebut tidak cukup berarti. Pola pikirnya hanya terpaku untuk mengagungkan pencapaian perfeksionis. Sedangkan tahapan kecil dianggap sebagai bagian yang tidak perlu diperhatikan. Ia merasa bahwa pencapaian tersebut sia-sia karena tidak sesuai dengan yang menjadi ekspektasinya.

3. Takut terlena dengan kepuasan sesaat

ilustrasi berpikir logis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seseorang enggan merayakan kemajuan kecil mungkin karena alasan yang kurang bijak. Contohnya karena tuntutan perfeksionis yang sangat tinggi. Atau mereka menganggap pencapaian dalam skala kecil tidak sesuai dengan ekspektasi. Tapi di balik itu, juga ada beberapa orang yang memiliki alasan cukup bijaksana terkait keputusan tersebut.

Mereka enggan merayakan kemajuan kecil karena takut terlena dengan kepuasan sesaat. Ia menganggap bahwa merayakan kemajuan kecil dapat memupus motivasi dan semangat berusaha. Sedangkan jalan untuk meraih pencapaian yang sesungguhnya masih sangat jauh. Dengan tidak merayakan kemajuan kecil, seseorang ingin memotivasi dan semangat tetap konsisten.

Mungkin kita heran dengan beberapa orang yang enggan merayakan kemajuan kecil. Mereka bersikap demikian karena standar yang terlalu tinggi. Segala sesuatunya terpaku pada tuntutan perfeksionis. Tapi di sisi lain, juga ada orang yang memiliki pola pikir bijaksana. Mereka tidak merayakan kemajuan kecil karena takut terlena dengan kepuasan sesaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team