ilustrasi seseorang yang sedang stres (pexels.com/Andrew Neel)
Tidak dapat dimungkiri bahwa rasa gengsi yang dimiliki dapat menciptakan kewibawaan tersendiri. Namun, jangan lupa, hal itu hanya akan terjadi bila kamu mampu mengendalikan sifat tersebut tetap dalam kadar normal. Jika gengsi malah menjadi fokus utama dalam menjalani hidup, bukan hal yang mengherankan kalau kamu hanya akan mendapatkan rasa lelah, baik fisik mau pun mental.
Coba bayangkan, demi memenuhi gengsi, kamu perlu bekerja keras. Uang yang sudah kamu kumpulkan dengan susah payah tersebut bukannya digunakan secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat penting, tetapi malah habis untuk sekadar ego semata. Hasilnya, segala usaha dalam bekerja seperti tidak ada wujudnya selain yang berkaitan dengan penampilan.
Selain itu, sifat gengsi yang menjadikanmu sombong tersebut membuatmu berjarak dari orang-orang di sekitarmu. Diakui atau tidak, menjadi musuh banyak orang pasti lambat laun akan menurunkan rasa percaya diri, sehingga kesehatan mental terganggu. Kalau sudah begini, baru terasa betapa mengutamakan gengsi dalam hidup sebenarnya menyiksa diri, bukan begitu?
Gengsi adalah sifat manusiawi. Kendati demikian, jangan biarkan hal tersebut berkembang tanpa kendali dan malah menjadi fokus utama dalam menjalani hidup. Yakinlah, rasa percaya diri dan kebahagiaan yang diraih dengan cara tersebut hanyalah semu dan pada akhirnya membuatmu hancur. Jadi, hiduplah dengan bijaksana agar tidak menderita kerugian, ya!