Semua orang tahu kalau janji adalah utang, maka dari itu terlepas dari besar kecilnya janji yang dibuat wajib ditepati. Akan tetapi, kadang ada saja hal tak terduga yang terjadi sehingga menghalangi memenuhi janji yang dibuat, dimana keadaan tertentu mengharuskanmu untuk membatalkan janji. Boleh-boleh saja kalau membatalkan janji, tapi tentunya dengan etika yang sopan agar tidak mengecewakan orang.
Yang mana beberapa etika dalam membatalkan janji akan dibahas satu-persatu pada pembahasan kali ini. Mulai dari memberitahu pembatalan dari jauh hari, membuat janji ulang untuk menebus yang gagal terpenuhi, hingga melihat prioritas janji yang dibatalkan. Karena janji itu sensitif, jangan sampai malah bikin orang kecewa dan sakit hati ketika kamu tidak bisa menepatinya.