Peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke Surga merupakan penutup rangkaian Paskah yang menyimpan makna spiritual mendalam bagi umat Kristiani. Hari ini diperingati 40 hari setelah kebangkitan-Nya, dan menjadi simbol kemenangan Yesus atas maut serta awal dari misi gereja di dunia.
Melalui peristiwa ini, Yesus menunjukkan bahwa karya penyelamatan-Nya telah sempurna dan berlanjut dalam kehidupan rohani umat percaya. Berikut adalah 3 makna utama dari kenaikan Yesus ke surga menurut ajaran Kristiani!
Kenaikan Yesus menandakan bahwa misi-Nya di bumi telah selesai. Setelah menjalani kehidupan, wafat di kayu salib, dan bangkit pada hari ketiga, Yesus menyelesaikan tugas-Nya untuk menebus dosa manusia.
Dengan naik ke surga, Ia kembali kepada Allah Bapa, menunjukkan bahwa karya penyelamatan telah sempurna. Makna ini memperkuat keyakinan umat Kristen bahwa keselamatan telah tersedia melalui pengorbanan dan kebangkitan Kristus.
Dengan kenaikan-Nya, Yesus tidak lagi hadir secara fisik di bumi, melainkan duduk di sebelah kanan Allah, simbol posisi kehormatan dan otoritas ilahi. Ia dimuliakan sebagai Raja segala raja dan Hakim yang kelak akan datang kembali.
Hal ini mempertegas bahwa Yesus bukan sekadar guru atau nabi, tetapi sepenuhnya adalah Putra Allah yang hidup dan berkuasa. Pemahaman ini mengajak umat untuk menyembah-Nya, hidup dalam ketaatan, dan percaya pada kuasa kepemimpinan Kristus dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sebelum naik ke surga, Yesus memberikan janji bahwa Roh Kudus akan datang untuk menyertai para murid. Roh Kudus inilah yang kemudian turun pada hari Pentakosta, memampukan para rasul memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Selain itu, kenaikan Yesus juga disertai janji bahwa Ia akan datang kembali dalam kemuliaan pada akhir zaman. Makna ini mendorong umat Kristen untuk hidup dalam pengharapan, kesetiaan, dan kesiapan menyambut kedatangan-Nya yang kedua.
Demikian 3 makna kenaikan Yesus ke surga untuk umat Kristiani. Semoga bermanfaat buatmu!