Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi individualis (pixabay.com/Startupstockphotos)

Self-centered. Ini merupakan sebutan bagi sikap terpaku pada diri sendiri. Baik dari segi pola pikir, keputusan yang diambil, atau dari segi penetapan prioritas. Sebenarnya self-centered menjadi sikap yang baik asal sesuai dengan porsinya. Karena pada dasarnya diri sendiri juga butuh diperhatikan.

Tapi apa jadinya jika seseorang memiliki sikap self-centered berlebihan? Segala sesuatu hanya terpaku pada diri sendiri dan tidak peduli dengan kehidupan di lingkungan sosial. Ketika sikap self-centered sudah melewati batas yang seharusnya, pasti ada sisi buruk mengikuti. Apa saja itu?

1. Hubungan sosial yang buruk

ilustrasi adu argumen (pexels.com/Gustavo Fring)

Self-centered atau terpaku pada diri sendiri masih dianggap sebagai kebiasaan yang wajar. Seseorang bertindak hanya untuk memenuhi sisi egois. Tapi ia tidak mau mempedulikan lingkungan sekitar.

Bahkan ada yang menganggap sikap self-centered berlebihan sebagai upaya memperdulikan diri. Tanpa disadari, terlalu fokus pada diri sendiri juga bukan sikap yang baik. Karena hal ini pasti akan memunculkan dampak buruk yang harus ditanggung.

Akibat sikap self-centered, tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki hubungan sosial yang buruk. Karena sikap egois pasti mendapat pertentangan dari lingkungan sekitar.

Pro dan kontra selalu mewarnai setiap keputusan yang diambil. Bahkan berpeluang menjadi konflik dalam jangka panjang. Orang-orang di sekeliling merasa keberadaannya tidak dihargai dan didengarkan.

2. Tumbuh menjadi sosok minim empati

Editorial Team

Tonton lebih seru di