ilustrasi kebersamaan (pexels.com/Md Jawadur Rahman)
Di beberapa budaya atau lingkungan sosial, menolak pujian dianggap sebagai tanda kesopanan atau kerendahan hati. Budaya sulitnya penerimaan ini mungkin mengajarkan individu untuk tidak membesar-besarkan diri mereka sendiri atau terlihat sombong di depan orang lain.
Oleh karena itu, ketika seseorang diberi pujian, mereka mungkin secara refleks menolaknya sebagai cara untuk mematuhi norma sosial atau budaya mereka. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa individu tersebut tidak ingin terlihat sombong atau angkuh, dan oleh karena itu memilih untuk menolak pujian sebagai bentuk kerendahan hati atau kebesaran jiwa.
Meskipun menolak pujian mungkin tampak tidak masuk akal bagi beberapa orang, penting untuk memahami bahwa ada berbagai alasan psikologis dan sosial yang dapat memengaruhi respons seseorang terhadap penghargaan atau pengakuan dari orang lain.
Penting untuk menciptakan lingkungan pergaulan yang mendukung di mana pujian dan pengakuan dihargai dan diterima dengan tulus, tetapi juga untuk menghormati preferensi dan batas-batas pribadi individu yang mungkin berbeda. Dengan memahami alasan di balik menolak pujian, kita dapat menciptakan interaksi sosial yang lebih positif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitar kita.