ilustrasi seorang influencer (pexels.com/Liza Summer)
Media sosial penuh dengan gambar-gambar selebriti, influencer, dan pengguna lain yang menampilkan standar kecantikan dan kesuksesan yang sering kali tidak realistis. Standar kecantikan dan kesuksesan ini sering kali tidak realistis karena banyak dari gambar tersebut telah diedit atau diambil dalam kondisi yang sangat terkontrol. Ketika kita terus-menerus terpapar pada citra-citra ini, kita mungkin mulai merasa bahwa kita harus memenuhi standar yang sama, yang bisa sangat merusak kepercayaan diri dan citra diri kita.
Selain itu, paparan terhadap standar yang tidak realistis ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri dan hidup kita. Kita mungkin merasa bahwa kita tidak cukup cantik, tidak cukup sukses, atau tidak cukup bahagia dibandingkan dengan orang-orang yang kita lihat di media sosial. Hal ini bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Penting untuk diingat bahwa apa yang kita lihat di media sosial sering kali hanya sebagian kecil dari kehidupan seseorang dan tidak mencerminkan kenyataan sepenuhnya.
Dalam era digital ini, media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap cara kita melihat diri sendiri dan dunia di sekitar kita. Dengan memahami dan mengelola pengaruh-pengaruh ini, kita dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijak dan menjaga kesehatan mental kita. Pada akhirnya, yang paling penting adalah menghargai diri kita apa adanya, tanpa terpengaruh oleh pengakuan orang lain atau ilusi kesempurnaan di dunia maya.