ilustrasi garis edar tata surya (unsplash.com/Guillermo Ferla)
Garis edar tata surya merupakan jalur atau lintasan yang dilalui oleh planet-planet, asteroid, dan objek-objek lain yang terikat oleh gravitasi Matahari. Tata surya terdiri dari Matahari dan semua benda langit yang bergerak mengelilinginya, termasuk delapan planet utama (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus), planet kerdil Pluto, serta berbagai asteroid, komet, dan objek lainnya.
Setiap objek dalam tata surya memiliki lintasan atau orbitnya sendiri-sendiri. Orbit planet-planet dalam tata surya relatif datar dan membentuk cakram datar yang sejajar dengan bidang ekuator Matahari.
Sejatinya sebelum para ilmuwan meneliti tentang fenomena garis edar tata surya, ribuan tahun lalu Al-Qur'an telah mengabarkannya terlebih dahulu. Hal tersebut membuktikan bahwa Allah mengatur semua itu dengan perhitungan dan perencanaan yang matang. Keterangan mengenai fenomena tersebut terdapat pada Firman Allah Ta'ala dalam surah Al-Anbiya ayat 33 dan Yasin ayat 40.
Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 33, yang artinya,
"Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Kemudian, pada surah Yasin ayat 40, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya,
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Fenomena alam yang dikabarkan dalam Al-Qur'an memberikan pengajaran bagi umat Islam untuk mengagungkan Allah Ta'ala sebagai Pencipta alam semesta. Studi tentang fenomena alam dalam perspektif Al-Qur'an juga bisa membantu manusia untuk lebih memahami hubungan antara alam semesta dengan penciptanya.