Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash.com/Jacek Dylag

Tahun 2017 silam, Universitas Stanford mengkaji kebiasaan jalan kaki di 111 negara. Hasilnya, sebagaimana dirilis dalam jurnal Nature, Indonesia menempati urutan paling buncit dengan rata-rata 3.500 langkah setiap hari. Kalah jauh dari Hong Kong yang berada di posisi teratas dengan rata-rata per hari mencapai sekitar 6.800 langkah.

Budaya malas jalan kaki ini tentu menjadi persoalan yang tidak kecil. Sayangnya, jalan keluar untuk memecahkannya seolah belum menjadi prioritas. Terbukti dari kampanye Capres dan Caleg yang selama ini nyaris tidak menyinggung permasalahan tersebut.

Bagi pemerintah baru Indonesia nanti, ini harapan kami sebagai pejalan kaki.

1. Bangun trotoar secara merata di seluruh wilayah

Instagram.com/Koalisi Pejalan Kaki

Bukan hanya di kota-kota besar, trotoar merupakan kebutuhan utama di seluruh wilayah Indonesia. Jalur pedestrian ibarat hak asasi pejalan kaki yang pertama kali harus dipenuhi. Malasnya orang Indonesia untuk melangkah tidak lepas dari minimnya akses. Jangankan di pedesaan, di ibu kota saja baru sekitar 6 persen jalan yang dilengkapi trotoar.

2. Kuantitas trotoar mencukupi, tingkatkan juga kualitasnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di