ilustrasi pasangan sedang memainkan gawai (pexels.com/studio cottonbro)
Studi lain dalam Frontiers in Psychology menunjukkan penggunaan ponsel berlebihan juga berpotensi mengurangi empati seseorang. Padahal, empati merupakan kunci untuk menangkap isyarat emosional pasangan, memahami perasaan mereka, serta menanggapinya dengan hati. Akibatnya, pasangan akan meggalami kesenjangan empati.
Itamar Shatz, PhD, seorang dosen di Universitas Cambridge menuliskan dalam effectiviology.com, "Kesenjangan empati adalah bias kognitif yang menyebabkan orang kesulitan memahami kondisi mental yang berbeda dari kondisi mereka saat ini, atau kesulitan mempertimbangkan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi penilaian dan pengambilan keputusannya."
Terlalu lama menghabiskan waktu dengan ponsel akan membuatmu kurang tertarik atau tidak mampu memahami pasanganmu. Terlebih, kamu juga akan kesulitan menanggapi kebutuhan emosional pasanganmu. Jika hal itu terjadi terus menerus, maka koneksi antar pasangan akan melemah dan hubungan bisa terganggu.
Beruntung detoks digital bisa dilakukan untuk mencegahnya. Dengan mengurangi penggunaan ponsel atau tidak menggunakannya sama sekali, empati yang yang sempat tumpul akan bisa terasah kembali.
Kamu akan bisa mengenali isyarat yang dibuat pasanganmu ketika ingin terkoneksi denganmu. Ketika pasangan membutuhkan perhatianmu, kamu juga bisa memberikan tanggapan yang tepat.