Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang wanita berdiri sendiri
Ilustrasi seorang wanita berdiri sendiri (Pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • INTJ - Visioner, analitis, percaya diri tinggi dalam kemampuan mandiri.

  • ISTJ - Terstruktur, terorganisir, menghindari ketergantungan pada orang lain.

  • INFP - Idealis, pengambilan keputusan independen tanpa campur tangan orang lain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu merasa bahwa kadang kamu lebih memilih untuk mengerjakan sesuatu sendiri, tanpa mengandalkan orang lain? Atau mungkin kamu cenderung merasa lebih tenang dan puas ketika bisa mengatur hidup dan keputusanmu tanpa intervensi dari luar? Jika iya, bisa jadi itu adalah ciri khas dari tipe MBTI yang memiliki kecenderungan untuk menjadi hyper independent.

Dalam dunia psikologi MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), beberapa tipe kepribadian lebih cenderung mengembangkan sifat independent yang ekstrem. Bukan hanya soal keinginan untuk mandiri, tetapi juga bagaimana mereka mengelola perasaan dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja tipe MBTI yang lebih rentan menjadi hyper independent? Yuk, simak beberapa tipe yang mungkin tidak kamu duga!

1. INTJ - The architect

ilustrasi cowok INTJ (pexels.com/cottonbro studio)

INTJ dikenal sebagai perencana yang visioner dan analitis. Mereka tidak hanya ingin mandiri, tetapi juga merasa lebih nyaman jika dapat mengendalikan setiap aspek kehidupannya. Kecenderungan ini seringkali datang dari rasa percaya diri yang tinggi dalam kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah secara mandiri.

Mereka sering merasa bahwa orang lain tidak mampu memahami perspektif atau ide-ide mereka, sehingga mereka lebih memilih untuk melangkah sendirian. Dalam dunia kerja atau hubungan, INTJ lebih suka jika mereka bisa mengambil kendali penuh, memastikan semuanya berjalan sesuai dengan cara yang mereka anggap paling efisien dan efektif.

2. ISTJ - The logistician

Ilustrasi seorang wanita ISTJ (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

ISTJ adalah tipe yang sangat terstruktur dan terorganisir, dengan kecenderungan untuk menyelesaikan tugas tanpa banyak bantuan. Mereka sangat menghargai disiplin dan keandalan, sehingga sering kali lebih nyaman bekerja sendiri daripada bergantung pada orang lain.

Kemandirian ISTJ bisa datang dari keyakinan bahwa mereka adalah satu-satunya yang bisa mengerjakan sesuatu dengan cara yang benar. Bagi mereka, bergantung pada orang lain berarti mengorbankan kualitas atau efisiensi, jadi lebih baik mengurus semuanya sendiri.

3. INFP - The mediator

Ilustrasi seorang wanita INFP (Pexels.com/SHVETS production)

Meskipun INFP lebih dikenal karena sifat empatinya, mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat hyper independent dalam hal pengambilan keputusan. Sebagai pemimpi idealis, mereka lebih memilih untuk merumuskan dan menjalani nilai-nilai pribadi mereka tanpa campur tangan dari orang lain.

INFP sering merasa bahwa orang lain tidak akan mengerti pandangan mereka yang sangat mendalam, sehingga mereka cenderung lebih nyaman untuk berdiri sendiri. Kemandirian ini juga memberi mereka ruang untuk mengeksplorasi diri dan mencapai tujuan hidup tanpa ada batasan atau pengaruh dari luar.

4. ENTP - The debater

Ilustrasi seorang pria ENTP (Pexels.com/cottonbro studio)

ENTP adalah tipe yang sangat kreatif dan suka berinovasi, tetapi mereka juga memiliki kecenderungan untuk menjadi hyper independent karena rasa ketidakcocokan dengan struktur atau aturan yang ada. Mereka cenderung lebih suka mengandalkan kecerdasan dan ide-ide mereka sendiri daripada mengikuti pendapat atau saran orang lain.

Dengan sifatnya yang bebas dan penuh rasa ingin tahu, ENTP lebih memilih jalan yang tidak biasa. Mereka merasa lebih hidup ketika bisa mengeksplorasi ide-ide baru tanpa terikat pada konvensi sosial atau ekspektasi orang lain. Ketergantungan pada diri sendiri memberi mereka kebebasan untuk berpikir dan bertindak tanpa batas.

Tipe MBTI yang cenderung menjadi hyper independent bukanlah hal yang buruk, meski bisa jadi terkadang membuat mereka terlihat menjauh dari orang lain. Dalam kehidupan ini, kita seringkali menemukan kenyamanan dalam kesendirian dan kontrol penuh atas keputusan kita. Namun, penting untuk diingat bahwa kemandirian sejati bukan berarti menutup diri dari bantuan atau kolaborasi. Justru, ketika kita bisa menyeimbangkan antara berdiri teguh pada diri sendiri dan terbuka terhadap dukungan, kita bisa tumbuh menjadi individu yang lebih kuat dan bijaksana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team