ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Karolina Grabowska)
Untuk yang satu ini biasanya terjadi pada generasi yang jauh di atasmu. Misalnya, seusia orangtua atau kakek dan nenekmu. Bila sekadar memetakan perbedaan antara zaman dulu dengan zaman sekarang tentu bukan masalah.
Akan tetapi, jurang yang lebar lagi dalam muncul apabila ia berpikir segala hal di zaman dahulu lebih baik daripada di zaman sekarang. Baik dalam cara hidup sampai karakter orang-orangnya. Pemikiran seperti ini niscaya menurunkan kepuasan hidupnya.
Bagaimanapun, ia hidup di zaman yang tak lagi sama dan dikelilingi terlalu banyak orang yang jauh lebih muda darinya. Ia akan kerap merasa tidak habis pikir dengan kehidupan masa kini dan menjadi kesal sendiri.
Oleh karena itu, sejak muda pun kamu harus membiasakan diri untuk tak hidup di masa lalu. Masa lalu letaknya di belakang. Kamu sekarang berada di depannya dan harus terus bergerak maju. Gak perlu lagi sering-sering melihat ke belakang, ya!