Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersimpati (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi bersimpati (pexels.com/Liza Summer)

Dalam hidup ini, kita memang dianjurkan untuk menjadi orang baik dan saling memaafkan dengan sesama. Kedua hal itu memang suatu hal yang positif untuk dilakukan. Namun perlu diingat juga kalau saat menjadi orang baik dan pemaaf pun kita harus tahu batasannya.

Sebab pada kenyataannya, tidak semua orang sebaik itu. Bahkan terlalu baik dan pemaaf malah bisa berakibat buruk pada dirimu sendiri. Contoh lima akibatnya ada dalam pembahasan di bawah ini.

1. Orang lain jadi kurang respect terhadapmu

ilustrasi bicara (pexels.com/Nicole Michalou)

Menjadi pribadi yang baik tentu boleh-boleh saja, malahan bagus sekali. Akan tetapi, kalau taraf baikmu terlalu tinggi malah berakibat buruk jadinya. Orang-orang jadi berbuat seenaknya dan kurang menghargaimu.

Kenapa seperti itu? Karena kamu yang terlalu baik dan pemaaf, mereka pikir apa pun yang mereka lakukan tidak apa-apa untukmu. Bahaya sekali jika perbuatan orang lain padamu tidak rasional lagi dan kelewat batas. 

2. Maaf dan kebaikanmu dianggap enteng

ilustrasi diskusi (pexels.com/Cottonbro)

Terlalu baik dan terlalu mudah memaafkan orang lain membuat mereka jadi menganggap enteng hal tersebut. Rata-rata orang memang seperti itu. Bukannya bersyukur dan menghargai kebaikan orang lain, melainkan malah ngelunjak dan meremehkan hal baik yang didapatkannya.

Maka dari itu, kamu juga perlu untuk mengontrol kebaikanmu pada orang lain. Termasuk juga dalam memaafkan kesalahan mereka agar tidak semakin menjadi-jadi dan dianggap enteng.

3. Orang menganggapmu sebagai sosok yang bisa dimanfaatkan

ilustrasi bicara (pexels.com/Alex Green)

Salah satu celah dan kelemahan menjadi orang baik dan pemaaf ialah orang lain jadi berpikir kalau kamu seseorang yang bisa dimanfaatkan. Mereka jadi memanfaatkan sifat baikmu untuk keuntungannya. Bahkan mereka melakukan hal-hal di luar batas lalu meminta maaf demi kesenangan dan kepuasannya sendiri

Ini terjadi karena mereka tahu kalau kamu itu baik dan pemaaf. Mengerikan sekali kalau terus dibiarkan dan membuat orang lain berpikir kalau kamu gak bakal pernah marah pada mereka.

4. Orang-orang tidak mengenal pribadimu yang sebenarnya

ilustrasi mati rasa (pexels.com/Liza Summer)

Kamu pribadi yang baik dan mudah memaafkan orang lain alias gak pernah dendam. Akan tetapi, selain hal itu, sulit bagi orang lain untuk mengenal pribadimu lebih jauh. Kamu mungkin tidak menyadari ini, tapi dirimu yang terlalu baik itulah yang membuat orang jadi tidak benar-benar mengenalmu. Sebab kamu tidak pernah marah, menunjukkan apa yang tidak kamu suka ataupun protes. 

5. Jadi sasaran empuk orang yang berniat jahat

ilustrasi wanita (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Hati-hati, lho. Karena menjadi orang baik dan pemaaf nyatanya bisa menjadikanmu sebagai sasaran empuk oleh orang yang berniat jahat. Jenisnya pun banyak sekali. Bahkan orang yang kamu anggap teman bisa jahat padamu, seperti memanipulasi dirimu contohnya. Sebab kalau dipikir-pikir, jika kamu terlalu baik dan pemaaf, kesannya malah pasrah dan tidak bisa melawan pada orang lain. Orang jahat pun menjadikanmu targetnya.

Kesimpulannya, jadi baik dan pemaaf boleh-boleh saja. Akan tetapi jangan terlalu baik ataupun terlalu gampang memaafkan karena akibatnya bisa seperti lima poin di atas tadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team