Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersikap dramatis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sikap dramatis mengacu pada tindakan seseorang yang terlalu emosional dalam menanggapi sesuatu. Bersikap dramatis juga membuat seseorang cenderung membesar-besarkan persoalan. Orang yang bersikap demikian kerap mencari perhatian serta cenderung fokus pada diri sendiri daripada orang lain.

Menjadi sosok yang dramatis bisa membuat kita memiliki sudut pandang negatif terhadap dunia. Sebab bersikap demikian sejatinya bisa membuat hidup terasa lebih rumit dijalani. Berikut beberapa alasan di baliknya yang perlu diperhatikan supaya kita bisa menghindari sikap tersebut.

1. Bersikap dramatis membuat kita memiliki sudut pandang yang negatif

ilustrasi berpikir berlebihan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat kita mendramatisasi keadaan artinya kita sedang melebih-lebihkan sesuatu. Padahal boleh jadi keadaan tersebut dapat disikapi dengan kepala dingin. Alih-alih melakukannya, justru kita memilih menciptakan 'drama' yang sebenarnya tidak perlu dalam kehidupan.

Bersikap demikian berarti kita cenderung memiliki sudut pandang yang negatif dalam menyikapi setiap hal. Imbasnya, semua kondisi yang kita alami terasa rumit dijalani. Saat kita bersikap dramatis, maka kemungkinan kita tidak akan menemukan solusi dari setiap persoalan jika tak segera berbenah.

2. Bersikap dramatis membuat kita kerap membesar-besarkan masalah

Editorial Team

Tonton lebih seru di