5 Alasan Gak Memaksa Orang Lain untuk Memahami Emosimu

Kondisi emosi bisa berubah dengan cepat. Barusan kamu tertawa tanpa beban, detik berikutnya sudah berganti kesedihan atau kemarahan. Suasana hati turut memburuk dan mempengaruhi segala hal. Mulai dari sikap dan tutur katamu yang terkesan kasar dan tidak sopan. Sampai pekerjaan yang tidak kunjung selesai. Anehnya, kamu justru menuntut orang lain memahami kondisi emosimu.
Jika ada orang yang tidak mengerti dan memaklumi, kamu langsung menganggap mereka egois. Kemudian membencinya dalam waktu berlarut-larut. Tindakan demikian ini tentu tidak dibenarkan. Berikut alasan untuk gak memaksa orang lain memahami kondisi emosimu. Ingat baik-baik jika kamu gak ingin berkonflik dengan sesama.
1. Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing
Mungkin kamu pernah merasakan kesedihan mendalam. Atau marah karena suatu hal yang kurang sesuai dengan kehendak. Suasana hati ikut Memburuk pada saat itu juga. Tapi bukannya menyadari gejolak emosi negatif dalam diri, kamu justru memaksa orang lain harus memahami kondisi emosimu. Tidak hanya sekali, kamu sering bersikap seperti ini.
Sudah seharusnya kamu menghentikan perilaku tersebut. Ketahuilah, setiap orang memikul permasalahannya masing-masing. Pada saat yang sama, bisa jadi suasana hatinya juga memburuk. Banyak permasalahan rumit yang harus diselesaikan. Tapi ia berusaha menyembunyikan emosi negatif dalam dirinya agar tidak menggangu kenyamanan orang-orang sekitar.