Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi konser (pexels.com/Thibault Trillet)

Konser banyak dinantikan terutama oleh anak muda yang mengidolakan penyanyi atau grup musik tertentu. Rasanya mereka belum sah menjadi penggemar bila belum menonton konsernya secara langsung. Apalagi kalau penyanyi atau grup musik tersebut jarang sekali tampil di tanah air, pasti mereka berusaha keras untuk dapat menyaksikan aksi panggungnya secara langsung.

Bahkan sebagian orang rela menonton konser sampai ke luar negeri. Persiapannya tentu sudah jauh-jauh hari, begitu ada kabar penyanyi atau grup musik tersebut akan mengadakan konser. Mereka langsung mencari info lokasi konser dan harga tiket lalu mulai menabung.

Meski animo masyarakat khususnya generasi muda buat menyaksikan konser amat besar, salahkah jika sebagian orang malah gak pernah melakukannya? Mereka seperti tidak tertarik dengan berbagai kabar konser. Sebagai kesenangan, tentu boleh-boleh saja setiap orang memiliki pilihan yang berbeda. Mereka yang tak berminat untuk ikut ticket war biasanya memiliki alasan sebagai berikut.

1. Malas berdesak-desakan

ilustrasi konser (pexels.com/Tom Fisk)

Untuk dapat menyaksikan secara langsung konser idola butuh usaha yang besar. Bukan cuma soal membeli tiket, tetapi juga berdesak-desakan di lokasi. Apa pun kelas tiket yang dibeli, berada di tengah-tengah keramaian tak dapat dihindarkan.

Tampaknya, tidak semua orang siap dan merasa baik-baik saja kalau harus berdesak-desakan dengan ribuan orang. Jangankan berada langsung di lokasi konser, melihat berita tentang konser-konser lain dan membayangkan situasi yang sama saja telah membuatnya malas. Baik saat masuk, keluar, maupun menikmati konser gak bisa lepas dari banyak orang.

Konsernya memang hanya beberapa jam. Tetapi ditambah dengan berdesak-desakan sebelum dan setelah konser dimulai, ia dapat menghabiskan waktu jauh lebih lama. Capek sudah pasti dan orang yang memang gak suka di tengah kerumunan berpikir rasa senang saat menonton konser tidak sebanding dengan seluruh tenaga dan kesabaran yang terkuras.

2. Suka mendengarkan musik dalam suasana tenang

ilustrasi mendengarkan musik (pexels.com/Kampus Production)

Sesenang-senangnya kamu menyaksikan konser, jangan melabeli teman atau siapa pun yang gak tertarik melakukannya sebagai pembenci musik. Banyak kok, orang yang senang mendengarkan musik bahkan memiliki idola yang sama denganmu tetapi tak pernah ingin menyaksikan konsernya. Bagi mereka, menyukai musiknya tidak harus dengan pergi ke konsernya.

Orang yang mau bersusah payah menyaksikan konser sudah pasti menyukai penyanyi atau grup yang tampil. Akan tetapi, orang yang memilih mendengarkannya dari rumah saja bukannya kurang suka. Terkadang ini cuma soal perbedaan sensasi yang dicari.

Penyanyi atau grup musik favorit kalian boleh jadi sama. Namun ketika kamu merasa paling dapat menikmatinya dalam konser yang meriah, orang lain lebih senang mendengarkannya dalam situasi yang tenang. Apa pun warna musiknya, pada dasarnya memang dapat dinikmati beramai-ramai sehingga suasananya seru atau sendiri-sendiri dalam ketenangan.

3. Lokasi konser hanya di kota-kota besar

ilustrasi konser (pexels.com/Pixabay)

Jarang ada konser yang diselenggarakan di daerah-daerah yang minim fasilitas. Ini tentu ada alasannya, misalnya terkait kemudahan akses bagi penyelenggara konser dan bintangnya sendiri. Juga fasilitas seperti hotel serta stadion yang layak untuk acara sebesar itu. Kian terkenal penyanyi atau grup musiknya, pemilihan lokasi juga kian selektif.

Ini cukup menyulitkan orang-orang yang berasal dari daerah-daerah yang jauh. Soal transportasi memang ada banyak pilihan, tetapi jelas membuat biaya berlipat-lipat dibandingkan bila kebetulan mereka tinggal di kota yang menjadi lokasi konser. Belum lagi biaya hotelnya karena mereka gak bisa langsung pulang.

Dari segi mencari izin kantor pun menjadi lebih sulit. Mereka butuh setidaknya 2 hari untuk pergi dan pulang. Ini bakal merepotkan apabila konser tak bertepatan dengan hari libur. Izin sehari saja belum tentu dikasih, apalagi lebih dari itu. Kalaupun diizinkan dengan konsekuensi ada bonus harian yang dipotong, ini juga bikin pekerja pikir-pikir.

4. Tiketnya mahal

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Soal mahal atau murahnya harga tiket memang subjektif. Tiket yang paling murah pun dapat terasa mahal bagi mereka yang pendapatannya tak cukup besar. Menabung secara rutin saja belum tentu bisa, apalagi menyisihkan uang bakal membeli tiket konser.

Maka bagi mereka yang gak memungkinkan untuk mengeluarkan uang sebesar itu cuma buat beberapa jam akhirnya mengurungkan niat untuk menyaksikan konser. Ada orang yang tak peduli soal harga tiket, jika penyanyi atau grup musiknya menarik tetap berangkat. Bahkan kalau itu harus memakai dana darurat atau berutang.

Tapi orang-orang yang lebih realistis dan sadar dengan kemampuannya bersikap bijaksana. Dengan atau tanpa menyaksikan konser, semua lagu atau musik yang akan dibawakan juga tetap bisa dinikmati. Gak apa-apa buat mereka tidak merasakan keseruan konser, terpenting semua anggaran bulanan tetap aman.

5. Takut versi live gak sebagus rekamannya

ilustrasi konser (pexels.com/Pixabay)

Sedikit banyak tentu ada perbedaan antara musik versi rekaman dengan ketika live.  Untuk penyuka konser, penampilan langsung seorang penyanyi atau grup musik yang paling menjadi perhatiannya. Menyaksikan idola membawakan lagu-lagu yang sudah familier di telinga tetap mengesankan walau suaranya tak sebening versi rekaman.

Namun, untuk sebagian orang lagi ini menjadi masalah besar. Mereka terbiasa mendengarkan suara yang sempurna dalam rekaman. Tidak ada napas penyanyi yang terengah-engah, antara suara vokalis dengan musik pengiring begitu harmonis, dan semua kata dilantunkan dengan jelas.

Sedang dalam penampilan secara langsung dapat berbeda. Walau orang yang belum pernah menonton konser tak mengetahuinya dari pengalaman sendiri, banyak orang yang bilang begitu. Daripada dia kecewa dan menjadi kurang suka lagi dengan penyanyi atau grup musik, lebih baik terus menikmati versi rekamannya saja.

Menyaksikan konser gak bisa dijadikan ukuran mutlak dari rasa suka seseorang terhadap musik. Sebagai karya seni, musik dapat dinikmati dengan berbagai cara. Orang yang tidak pernah menonton konser boleh jadi juga hafal seluruh judul dan lirik lagu dari penyanyi atau grup favoritnya. Kamu tim yang wajib nonton konser atau cukup menikmati musik dari gadget?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team