Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman lagi sedih (Pexels.com/Liza Summer)

Sebagai teman baik, kamu pasti pernah dijadikan tempat curhat. Baik itu curhat perasaan berbunga-bunga, ataupun curhat tentang kesedihan mendalam. Kadang saat teman curhat kepiluannya, masih banyak dari kita yang membandingkan kisahnya dengan kesedihan yang menimpa orang lain, atau mungkin kisah sedihnya sendiri. 

Masih mending kalau bahasanya enak didengar. Beberapa bahkan terkesan menyepelekan curhat sedih teman yang dianggap lebih ringan dari pengalamannya. "Itu sih belum seberapa dibanding...", nah ini yang keliru! Kalau sudah membandingkan seperti ini, apa bakal dapat solusi? Selengkapnya, inilah alasan supaya berhenti membandingkan kesedihan orang lain.

1. Teman ingin kesedihannya dirangkul dan divalidasi, bukan dibandingkan

ilustrasi teman sedang ngobrol (Pexels.com/Tim Douglas)

Kadang teman yang curhat hanya butuh didengar. Meski gak bisa memberinya solusi, kamu sudah mampu meringankan bebannya dengan jadi pendengar yang baik. Validasi kesedihannya dengan ikut merasakan berada di posisi berat itu.

Daripada menimpali curhatnya dengan kisah sedih lain, lebih baik tawari teman bantuan semampumu untuk keluar dari masalahnya. Cara ini lebih fokus dalam menyelesaikan satu masalah yang ada.

2. Gak ada alat ukur yang pasti untuk tahu seberapa besar sedihnya seseorang

Editorial Team

Tonton lebih seru di