Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang pria sedang menggunakan laptop (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Saat ini, media sosial telah menjadi pusat interaksi dan pertukaran informasi bagi sebagian besar masyarakat. Namun sayangnya, jika seseorang terlalu berlebihan saat mengetik komentar di media sosial, hal ini akan berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat yang berujung pada adu argumen antar pengguna yang tak dikenal. Tak jarang kita menjumpai netizen berdebat di media sosial dan melakukan serangan verbal. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima alasan sebaiknya jangan berdebat di media sosial. Selain membuang-buang waktumu yang berharga, ada banyak alasan lainnya yang bisa jadi pertimbanganmu sebelum berdebat di media sosial. Mari kita simak bersama dan renungkan dengan bijak!

1. Jarang menghasilkan dialog yang konstruktif

Seseorang membuka sosmed twitter di smartphone (unsplash.com/Daddy Mohlala)

Salah satu alasan berdebat di media sosial berpotensi membuang-buang waktu adalah karena jarang menghasilkan dialog konstruktif. Yaps, dialog konstruktif adalah suatu bentuk percakapan yang memiliki nilai, keyakinan, dan perspektif berbeda.Dari obrolan tersebut, mereka akan berusaha saling membangun pemahaman satu sama lain.

Media sosial seperti Twitter atau Facebook yang menjadi wahana berkomentar bagi para penggunanya, sering kali hanya digunakan untuk mengutarakan diskusi dangkal dan bersifat emosional. Alih-alih membuka pintu untuk pemahaman dan pemecahan masalah, perdebatan di media sosial hanya akan memperkuat argumen pribadi antar individu yang berpotensi mengarah pada pertukaran tuduhan dan ejekan yang tidak berguna.

2. Mengorbankan kualitas informasi

Editorial Team

EditorRivai

Tonton lebih seru di