Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Kat Jayne

Alur kehidupan memang gak sepenuhnya berjalan lurus. Tentu masalah akan silih berganti datang menguji setiap orang. Kita seharusnya bisa menerima dengan lapang dada, tapi namanya manusia tentu gak bisa semudah itu mengikhlaskan sebuah masalah, kan?

Kadang seseorang gak sungkan menceritakan masalahnya pada orang lain ketika merasa beban yang dihadapi sudah terlalu berat. Sebenarnya gak ada yang salah, tapi kalau terlalu keseringan gak akan bagus juga, lho. Nah, ada lima alasan kamu gak seharusnya terlalu sering menceritakan masalahmu pada orang lain. Apa aja? Yuk, simak.

1.Kamu gak pernah benar-benar tahu watak asli seseorang

unsplash.com/Roberto Nickson

Umumnya, kita hanya tahu karakter seseorang dari yang nampak saja tanpa mengetahui watak aslinya. Maka, kamu gak perlu menceritakan masalahmu bila sejak awal kamu sendiri seolah sudah ragu.

Seandainya pun kamu tetap ingin menceritakannya, maka pilihlah orang yang benar-benar bisa kamu percaya mampu menjaga rahasia dan menutup aibmu. Kamu tentu gak mau masalahmu terbongkar hanya karena salah pilih teman curhat, kan?

2.Orang lain belum tentu bisa mengerti keadaanmu

pexels.com/Anna Shvets

Kebanyakan orang hanya berusaha menjadi pendengar yang baik. Namun, jarang yang benar-benar bisa menunjukkan empati dan kepedulian terhadap masalah yang kamu hadapi. Hal tersebut terjadi karena manusia umumnya memang sulit untuk mengerti suatu keadaan sampai ia merasakan langsung hal tersebut.

Jadi, gak perlu ceritakan masalahmu pada orang lain kalau kamu gak siap menerima bila orang yang menjadi tempat curhatmu hanya menunjukkan respons biasa-biasa saja dan gak sesuai yang kamu harapkan.

3.Menceritakan masalah hanya berisiko menambah dan memperpanjang masalah yang ada

pexels.com/Jopwell

Ketika kamu berusaha menghadapi masalah seorang diri dan fokus mencari solusinya, maka ketika kamu berhasil, otomatis masalah akan selesai. Namun, lain halnya bila kamu memilih menceritakan masalahmu pada orang lain.

Kenyataannya ketika kamu menceritakan suatu masalah pada orang lain, maka kemungkinan besar ia juga akan menyampaikan masalah tersebut pada yang lainnya. Saat keadaan seperti itulah akan sangat rentang memunculkan masalah baru.

4.Orang lain juga punya masalah, jangan sampai kamu malah menambah bebannya

pexels.com/Trinity Kubassek

Jangan pernah egois sekalipun kamu sedang dirundung masalah. Ingatlah bahwa setiap orang punya masalahnya masing-masing. Beberapa orang mungkin selalu terlihat baik-baik saja, tapi gak ada yang tahu hal yang sebenarnya terjadi, kan?

Maka, jangan terlalu mudah meminta orang lain untuk menjadi pendengar terhadap masalah yang kamu hadapi karena bisa jadi pada waktu yang bersamaan ia sebenarnya juga sedang menanggung beban yang berat hanya saja ia lebih memilih untuk memendamnya.

5.Memilih menceritakan masalah adalah ketenangan yang berlaku sementara

pexels.com/Austin Guevara

Derita yang kamu rasakan akibat hadirnya masalah mungkin memang terlalu besar, maka ketika kamu bisa berbagi cerita pada orang lain, saat itulah kamu pasti akan merasa jauh lebih tenang dan lega. Namun, kamu juga perlu mengingat bahwa hakikatnya ketenangan yang kamu rasakan tersebut hanya berlaku sekejap dan sesaat saja. Beberapa waktu setelah itu kamu harus kembali siap berhadapan dengan kenyataan yang sesungguhnya.

Maka, bila sekiranya kamu memang mampu menyimpan masalahmu sendiri, lantas kenapa harus diumbar ke orang lain? Lagi pula daripada kamu menceritakan pada orang lain yang pengaruhnya saja belum tentu baik, maka bukankah alangkah baiknya kamu hadapi sendiri dan fokus mencari  jalan keluar untuk menyelesaikannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team