Menelan madu di awal lalu merasakan pahitnya kemudian bukan lah hal yang menyenangkan. Perumpamaan tadi sama halnya bila kita menerima sikap manis yang palsu namun ternyata ada kebenaran yang menyakitkan di baliknya. Meskipun tetap merasakan pahit yang gak enak, tapi tetap saja merasakan di awal lebih baik daripada di akhir.
Sikap manis palsu di awal pun membuat rasa sakit di akhir menjadi dua kali lipat karena secara tidak langsung telah dibohongi. Intinya, lebih baik mendapat sikap jujur menyakitkan dibanding sikap manis yang palsu. Ini 5 alasannya!