Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman toxic (pexels.com/@rodnae-prod)
ilustrasi teman toxic (pexels.com/@rodnae-prod)

Teman atau orang yang toxic, saat ini bisa kita temukan dimana saja. Dimulai dari tempat kerja, lingkungan keluarga, lingkungan teman bermain, hingga di media sosial. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa orang-orang toxic sendiri cukup banyak di media sosial saat ini. Terlihat dari kebiasaan mereka memberikan komentar jahat, hingga sering sekali melakukan flexing di media sosial mereka masing-masing.

Agar hidup kita lebih bahagia dan tidak terganggu, tentunya harus lebih meminimalkan pertemanan dengan orang-orang yang mampu membuat mental kita menjadi buruk. Kenapa harus kita batasi dan hindari? Berikut ulasan lengkapnya untuk kalian semua.

1. Teman yang toxic akan membuat kamu menjadi sulit sekali untuk berkembang

ilustrasi teman toxic (pexels.com/@rodnae-prod)

Tanpa disadari, teman toxic ternyata bisa menghambat kamu menjadi sulit untuk meraih kesuksesan dan perkembangan dalam kehidupan. Karena di saat kamu akan berproses seperti untuk membagikan hasil atau karya, pasti akan muncul nada-nada yang kurang baik, keluar dari mulut teman toxic kamu di media sosial.

Alhasil karena tidak mau diberikan komentar yang negatif, kamu menjadi malu untuk membagikan karya kamu di media sosial. Padahal, membagikan sebuah karya di media sosial, merupakan hal yang sangat penting guys. Dengan membagikannya, kamu bisa melatih rasa percaya diri hingga bisa melakukan evaluasi diri.

Mendapatkan komentar kurang baik tentang sebuah karya, memang bisa membuat sakit hati. Namun jika kamu jadikan komentar tersebut sebagai bahan perbaikan, tentu menjadi peluang yang bagus untuk kamu, menuju perubahan yang lebih baik. Tetapi kalau belum siap untuk menghadapi dan menerima komentar yang bernada negatif, lebih baik batasi pertemanan dari orang-orang toxic di media sosial.

2. Teman toxic membuat kamu menjadi tidak berani untuk menunjukan diri sendiri yang asli

ilustrasi teman toxic (pexels.com/@rodnae-prod)

Jika sampai saat ini kamu masih berpura-pura menjadi orang lain agar bisa diterima oleh beberapa orang di media sosial, jelas ini tindakan yang sangat salah. Karena seharusnya teman yang baik itu, bisa menerima dengan apa adanya. Tidak perlu berubah untuk menjadi orang lain dan tidak perlu berrpura-pura menjadi orang lain.

Teman toxic sering kali memaksakan diri, agar orang-orang di sekitarnya bisa sesuai dengan harapan dan keinginan dirinya. Padahal jelas itu tidak akan bisa, karena setiap orang mempunyai versi dan cara sendiri dalam mengekspresikan diri. Jika kamu masih berteman dengan orang yang toxic di media sosial, jelas kamu tidak akan pernah bisa menjadi diri sendiri dan hanya berpura-pura menjadi versi yang diinginkan oleh orang lain.

3. Teman yang toxic membuat kamu menjadi susah merasakan kebahagiaan dan kebebasan

ilustrasi teman toxic (pexels.com/@rodnae-prod)

Di saat mempunyai teman toxic di media sosial, kamu akan lebih sering merasakan kekesalan kesedihan rasa tidak percaya diri daripada kebahagiaan. Karena mereka sering sekali memberikan komentar-komentar yang jahat dan tidak masuk di akal. Komentar inilah yang membuat kamu menjadi insecure daripada bersyukur dengan apa yang kamu miliki.

Bahkan meskipun kamu sudah sangat sempurna, orang-orang yang toxic akan selalu memberikan komentar yang jahat dan menyakitkan. Penyebabnya bisa karena iri dengki atau mungkin, memang sifatnya yang terlalu sering mencampuri urusan orang lain. So, tidak perlu berpikir panjang untuk memutuskan pertemanan dengan orang-orang yang toxic di media sosial.

4. Teman yang toxic bisa membuat kamu malas untuk bermain media sosial dan lebih tertutup

ilustrasi tidak semangat (pexels.com/@valeria-ushakova-60389)

Karena seringnya mereka memberikan komentar jahat hingga membuat kamu tidak nyaman, kamu menjadi malas untuk membuka media sosial. Padahal saat ini media sosial merupakan sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua orang. Entah itu untuk hiburan, belajar, hingga upgrade skill yang kamu miliki. Intinya berhenti bermain media sosial adalah sebuah kesalahan yang harus dipikir-pikir ulang.

Kamu merasa tidak nyaman dengan kehadiran orang-orang toxic di media sosial? Cara yang tepat bukan berhenti bermain media sosial. Tetapi membatasi pertemanan dengan orang-orang yang sering memberikan komentar jahat, flexing, hingga ikut campur dalam kehidupan pribadi kita. 

5. Tidak jarang, kamu berpikir jahat dan kotor tentang teman toxic di media sosial

ilustrasi marah (pexels.com/@olly)

Terakhir teman atau orang yang toxic di media sosial ternyata bisa berpengaruh terhadap karakter kamu lho. Kamu bisa saja menjadi orang yang sama seperti mereka, dengan membalas komentar-komentar jahat, menggunakan balasan yang tidak kalah jahat juga. Hal ini mungkin akan terlihat biasa saja, karena mereka yang mulai duluan. Namun jika berkelanjutan, apa bedanya kamu dengan mereka.

Selain itu, kamu juga bisa saja menjadi sering berpikir jahat tentang mereka. Seperti mencari tahu kesalahannya, membicarakan kejelekan mereka dengan teman-teman kamu dan masih banyak lagi. Daripada kamu harus melayani orang toxic di media sosial, lebih baik batasi saja pertemanan dari sekarang.

Membatasi pertemanan dengan orang yang toxic di media sosial adalah pilihan terbaik untuk kamu. Yuk, sayangi diri kita, dengan cara menjauhkan diri dari orang toxic.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team