Diakui atau tidak, hingga saat ini, masih ada saja orang yang memandang kegiatan menulis sebagai kegiatan yang cuma membuang-buang waktu. Dianggap kegiatan yang kurang berfaedah, padahal menulis juga termasuk salah satu kegiatan yang bersinggungan dengan intelektualitas.
Coba saja pikir, bahkan untuk bisa menghasilkan satu artikel dengan kualitas yang oke, kamu harus benar-benar mengerahkan pengetahuanmu dulu, bukan? Tak jarang kamu bahkan mesti melakukan riset atau wawancara terlebih dahulu. Ada juga yang menganggap bahwa dari segi materi, menulis bukanlah profesi yang menjanjikan.
Pandangan semacam itulah yang kadang memengaruhi sikap orang tua atau keluarga yang cenderung tak merestui atau tak begitu suka dan setuju ketika mendapati salah seorang anggota keluarganya memilih berkecimpung di dunia kepenulisan. Maka jangan heran jika ada penulis yang sengaja menggunakan nama pena untuk menyembunyikan identitas aslinya agar orang tua dan keluarganya tidak ada yang tahu kalau selama ini dia dikenal sebagai seorang penulis.
Ada juga yang memang sengaja menyembunyikan identitasnya karena tak ingin orang lain terlalu mengusik kehidupan pribadinya. Baginya, kehidupan pribadi dengan tulisan-tulisannya sudah sepatutnya dipisahkan. Jika ingin menilai, terlebih mengkritik, cukuplah mengkritik tulisannya. Tak perlu dikaitkan dengan kehidupan pribadinya.