Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/Helena Lopes
Pexels.com/Helena Lopes

Seperti yang kita tahu pada umumnya bahwa optimis merupakan kata sifat yang bermakna baik dan positif, akan tetapi perlu diketahui juga kalau sampai terlalu optimis pada hidup justru malah gak baik lho. Karena percaya atau tidak, kalau sudah berlebihan malah bisa mendatangkan dampak buruk untuk diri sendiri.

Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa alasannya dengan lebih jelas, jadi simak baik-baik ya!

1. Tidak bisa memandang sesuatu dengan realistis

Pexels.com/Fauxels

Alasannya yang pertama kenapa terlalu optimis malah gak baik yaitu karena hal ini bisa membuatmu jadi tidak realistis dalam memandang sesuatu. Sebab kamu terlalu optimis, yakin bahwa kamu bisa mendapatkan dan meraihnya, padahal semua orang pasti ada batasnya. Kamu juga perlu memperkirakan sesuatu dengan logika dan lebih realistis pada hal-hal tertentu, kan.

2. Kecewa sangat dalam jika dihadapkan kegagalan yang di luar dugaan

Pexels.com/Cottonbro

Terlalu optimis dalam hidup juga gak baik karena bisa membuatmu merasakan kekecewaan yang sangat dalam kalau dihadapkan kegagalan yang tak terduga. Itulah mengapa realistis itu penting, agar harapanmu tidak terlalu tinggi dan optimismu tidak menghancurkan perasaanmu sendiri. Padahal gagal itu wajar dialami semua orang, akan tetapi karena terlalu optimis kamu jadi merasa sangat terpukul.

3. Membuat diri jadi kurang hati-hati

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Kemudian alasannya yang ketiga kenapa terlalu optimis malah gak baik ialah karena hal itu bisa memancing dirimu jadi kurang berhati-hati. Terlalu optimis dan semangat membuatmu lupa untuk membuat perhitungan dan merencanakan sesuatu dengan lebih matang. Akibatnya tentu saja kamu sama sekali tidak siap jika ada hal di luar rencana yang terjadi.

4. Bisa dikira angkuh oleh orang lain lho

Pexels.com/Ketut Subiyanto

Keempat, terlalu optimis lama kelamaan juga bisa dikira angkuh oleh orang lain lho. Misalnya, disaat seseorang menceritakan keberhasilannya kamu pun mengatakan bahwa kamu juga bisa melakukannya. Itu karena kamu sudah terbiasa terlalu optimis yang membuatmu jadi lupa kalau siksp seperti itu justru terkesan sombong dan angkuh.

5. Tidak sadar waktu yang tepat untuk menyerah

Pexels.com/Anthony Shkraba

Kelima, terlalu optimis dalam hidup itu gak baik karena kamu jadi gak sadar kapan tepatnya harus menyerah dan tetap berjuang. Karena terkadang kita harus sadar diri untuk menyerah agar tidak menyia-nyiakan waktu dan bisa meraih yang lain. Akan tetapi kalau kamu terlalu optimis tentu kamu jadi tidak tahu kapan hal itu harus dilakukan.

Kesimpulannya, optimis tetaplah baik asalkan tetap wajar dan tidak sampai berlebihan. Jadi kalau selama ini kamu terlalu optimis, kurangilah hal itu agar tidak mendatangkan dampak buruk seperti contoh di atas ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team