Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/John Hope)

Merasa lelah dalam bekerja hingga menurunkan semangatmu merupakan hal yang wajar dialami semua pekerja. Bekerja guna mencari uang memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Kalaupun pekerjaanmu penuh dengan pengulangan sehingga terasa makin mudah dilakukan, lama-lama juga bikin bosan.

Baik jenuh oleh tugas yang itu-itu saja maupun kelelahan berlebih akibat kesibukan tinggi dan terlalu dinamis sama-sama bikin semangat berkurang. Mungkin kamu pernah sampai merasa gak ingin melakukan apa pun padahal di hari kerja. Jika pun dirimu masih bisa berangkat ke kantor, ibarat seperti menyeret-nyeret kaki. 

Bila kamu sedang di fase ini, cobalah duduk-duduk sejenak di dekat pasar atau proyek pembangunan apa pun. Amati orang-orang yang sedang bekerja di sana. Meski remeh, ternyata menyaksikan orang-orang bekerja, tanpa kamu diburu waktu atau sambil melakukan hal-hal lain, bisa membantu menaikkan kembali semangatmu. Berikut lima alasannya.

1. Kamu gak lagi merasa capek mencari uang sendirian

ilustrasi bekerja (pexels.com/Alejandro Perez)

Kamu tahu bahwa ada begitu banyak karyawan di kantor yang sama denganmu. Kalian semua jelas bekerja untuk mencari nafkah. Secara akal, dirimu juga mengerti bahwa orang-orang di luar sana pun bekerja. Ada pedagang, pekerja kantoran sepertimu, buruh, pekerja lepas, dan sebagainya.

Akan tetapi, semua pengetahuan itu tidak membekas dalam hatimu jika kamu tak pernah mengamati aktivitas mereka. Dirimu perlu diam sejenak serta merenungkan apa yang dilakukan mereka dan caranya. Ini akan membuat pengetahuan meresap sampai ke perasaanmu. 

Sebagai contoh, kamu pernah mendengar atau membaca tentang buruh gendong di pasar. Tak sedikit dari mereka sudah berusia lanjut. Wawasanmu baru sebatas itu. Bila suatu hari dirimu melihat sendiri apa yang digendong di punggung mereka, kira-kira berapa beratnya, dan bagaimana cara mereka berjalan hingga sampai ke tujuan tanpa menjatuhkan muatan; hatimu bakal tersentuh.

Kesadaran penuh bahwa di dunia ini bukan cuma kamu yang capek mencari uang makin tertanam. Kalian lelah bersama-sama buat menafkahi diri serta keluarga. Perasaan bahwa dirimu paling menderita di tengah desakan ekonomi serta keharusan membanting tulang menjadi sirna.

2. Sadar ada pekerjaan lain yang lebih berat

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Untuk kepentingan tertentu, pekerjaan yang satu boleh dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Termasuk saat semangatmu dalam bekerja terjun bebas. Jika dirimu yang duduk di kantor yang nyaman saja bisa merasa lelah, apalagi orang-orang yang pekerjaannya jauh lebih berat.

Masih dengan contoh buruh gendong di pasar. Seandainya kamu yang mesti membawa beban puluhan sampai ratusan kilogram sekali angkut dan tanpa bantuan apa pun, jangankan mengangkatnya. Barangkali dirimu langsung terjatuh begitu beban ditaruh di punggungmu lalu mengalami cedera parah.

Sementara mereka melakukannya berkali-kali dalam sehari dan selama bertahun-tahun. Seandainya mereka mengalami cedera serius pada punggung pun tidak ada yang menanggung biaya pengobatannya. Walaupun pekerjaanmu butuh banyak berpikir dan tak semua orang mampu melakukannya, selalu ada pekerjaan yang lebih berat serta berisiko tinggi.

3. Beberapa orang seperti gak ada capeknya dalam bekerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/HONG SON)

Kamu bekerja lima hari dalam seminggu saja sudah sering mengeluh capek. Padahal, di luar itu dirimu juga ikut libur setiap ada tanggal merah. Kamu rutin menikmati libur panjang. Jam kerjamu juga teratur seperti dari pagi hingga sore. Sebelum hari gelap dirimu sudah tiba di rumah.

Namun, tak sedikit orang yang nyaris gak pernah libur bekerja kecuali sedang sakit parah. Mereka bekerja tujuh hari dalam sepekan dengan jam kerja yang begitu panjang. Mereka baru pulang saat tiba waktunya tidur. Itu pun pagi sekali sudah bangun buat kembali bekerja. 

Sebagian orang juga melakoni lebih dari satu pekerjaan setiap harinya hanya untuk memastikan kebutuhan dapur tercukupi. Pun biar biaya sekolah anak gak terkendala. Selain bekerja di luar rumah, tak sedikit orang yang menjalankan usaha di rumah. Seperti pagi-pagi sebelum mereka ke kantor bikin kue dulu.

Kue diantarkan sekalian mereka berangkat kerja atau mengantar anak ke sekolah. Pulang kerja selain mereka mengambil sisa kue yang tak laku dan uang hasil penjualan, juga berbelanja bahan-bahan. Mereka terlalu sibuk bekerja sampai gak sempat mengeluhkan rasa lelah. Mengetahui hal ini akan mendorongmu meningkatkan daya tahan terhadap kelelahan.

4. Mereka masih bisa tersenyum bahkan tertawa ketika bekerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Aristotlè Guweh Jr)

Ada orang yang bekerja dengan wajah cemberut. Bahkan penempatannya di bagian pelayanan yang seharusnya membuatnya bersikap ramah pada siapa saja juga tak berpengaruh. Demikian pula gaji besar dan ruang kerja yang nyaman tidak serta-merta membuat mereka bahkan kamu sendiri lebih mudah tersenyum.

Sebaliknya, di luar sana banyak orang bekerja dari pagi sampai malam sambil tetap murah senyum. Bahkan saling bercanda dengan kawannya seolah-olah gak punya beban. Contohnya, para pedagang di pinggir jalan. Kamu yang sedang kehilangan semangat dan muram terus mesti belajar dari mereka. 

Semua pekerjaan memang ada sisi beratnya. Tekanan mentalmu bertambah besar ketika ada masalah di kantor. Namun, coba pikir-pikir lagi. Jika pekerjaan yang berat masih ditambah dengan raut wajah mendung sepanjang hari malah jadi tambah menyiksa. Tetap tersenyum dan tertawa ketika bekerja akan membuat segalanya terasa lebih ringan buat dijalani. Semangatmu pun kembali. 

5. Pendapatan kecil gak bikin mereka mengeluh atau malas

ilustrasi bekerja (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Sudah seharusnya jika seseorang diupah tinggi maka ia bekerja dengan penuh semangat dan gak suka mengeluh. Namun, kenyataannya gaji dengan semangat kerja tak selalu berbanding lurus. Kenyamanan berlebih dari segi finansial dapat pula menurunkan semangat kerja. Apalagi kalau kinerja harian gak dievaluasi dengan baik.

Orang merasa berada di zona nyaman. Terpenting mereka tidak membolos dan gaji akan tetap ditransfer. Soal keluhan terkait pekerjaan juga bisa tetap gencar. Baik dalam obrolan mereka dengan kawan dan keluarga maupun melalui media sosial, ada saja hal-hal yang dikeluhkan.

Sebaliknya, ketika kamu mengamati lebih banyak orang di luar sana menjalankan pekerjaannya, tak sedikit pula yang anti mengeluh meski penghasilannya kecil. Bukannya berkeluh kesah, mereka justru tetap semangat dalam bekerja. Mereka cinta bekerja, memahami tanggung jawabnya, dan menerima apa pun yang menjadi konsekuensinya.

Tidak terkecuali, pendapatan yang gak seberapa. Kamu yang berpenghasilan lebih tinggi menjadi tersadarkan untuk bersikap lebih positif terhadap pekerjaan. Dirimu bakal malu apabila sudah digaji lebih besar, tapi masih saja mengeluh dan bermalas-malasan.

Penurunan semangat perlu segera diatasi. Kalau ini dibiarkan, kamu dapat mengambil keputusan yang kemudian disesali. Seperti asal mengundurkan diri padahal dana darurat belum siap dan tak tahu akan bekerja apa. Perhatikan sesama pekerja di sekitarmu apa pun bidangnya. Semoga kamu lebih termotivasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team