5 Alasan Mengapa Perilaku Playing Victim Harus Dijauhkan, Catat!

Belakangan ini perilaku playing victim memang cukup marak ditemui. Entah itu yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar rumah maupun dalam lingkup dunia kerja. Mereka yang memiliki perilaku playing victim akan berperilaku seolah-olah jadi orang paling menderita meskipun sebenarnya ialah yang memancing suatu permasalahan terlebih dahulu.
Bagi sebagian orang, mungkin perilaku seperti ini sudah dianggap lumrah dan bukan suatu permasalahan. Padahal sebenarnya melanggengkan sikap playing victim bisa merugikan diri sendiri, lho. Jika kamu termasuk tipe orang yang hobi playing victim, berikut ini lima alasan mengapa perilaku tersebut sebisa mungkin harus dihindari.
1. Mencerminkan kamu sosok manipulatif
Pernahkah kamu mendengar serigala berbulu domba atau sosok bermua dua? Tentu saja ungkapan ini sudah sering berkeliaran di sekitar kita. Baik melalui ucapan yang kita dengar langsung maupun melalui media sosial. Dua ungkapan tersebut merupakan gambaran dari seseorang yang memiliki sikap manipulatif.
Lantas, bagaimana dengan mereka yang sering melakukan playing victim? Secara tidak langsung, kamu turut menegaskan bahwa dirimu adalah sosok orang manipulatif. Kamu sangat ahli dalam menciptakan suatu perselisihan kemudian menempatkan dirimu seolah orang yang tidak tahu apa-apa dan berpura-pura menjadi pihak yang dirugikan.