Work life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi sekarang menjadi fokus banyak orang. Terutama anak muda yang tidak mau waktu dan energinya habis hanya untuk bekerja.
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi akan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka, memelihara hubungan dengan orang-orang terdekat, dan mencegah burnout.
Namun, tidak semua orang menyukai gagasan untuk mencapai work life balance. Bahkan gagasan ini dapat disikapi dengan sinis terutama oleh generasi senior yang sudah bekerja selama puluhan tahun. Beberapa anak muda juga sama, tidak menyukai konsep ini dan menghindarinya meski tak semuanya workaholic.
Sama seperti orang-orang punya alasan untuk mengejar keseimbangan hidup versi mereka, orang yang menolak juga punya dasar pemikirannya sendiri. Sesuatu yang baik bagi orang lain belum tentu berlaku untuknya. Mereka yang enggan ikut-ikutan mengejar work life balance mungkin punya lima alasan berikut ini.