Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memegang uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi memegang uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Serakah menjadi salah satu fenomena yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Masing-masing orang saling berebut kepemilikan atas hal yang bukan haknya. Bahkan sampai rela menjatuhkan satu sama lain demi ambisi sesaat.

Namun, apakah itu mencerminkan kebahagiaan yang sesungguhnya? Tidak. Orang yang bijak dan bahagia tidak akan melakukan tindakan demikian.

Alih-alih serakah soal harta, orang bijaksana justru dikenal sebagai manusia yang gemar berbagi. Mereka tidak pernah merebut kepemilikan satu sama lain. Apalagi merebut suatu hal yang bukan kepemilikannya.

Apa yang membuat orang bijak enggan serakah soal harta? Berikut lima alasannya. Apakah kamu termasuk orang bijak tersebut?

1. Orang bijaksana paham jika berebut tidak mendatangkan ketenangan

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Polina Zimmerman)

Membicarakan soal harta memang tidak ada habisnya. Sekilas jadi kebanggaan tersendiri saat seseorang memiliki harta berlimpah. Apalagi bisa hidup dalam standar yang mewah. Bahkan rela berebut harta satu sama lain sampai mengorbankan sesama.

Namun, tidakkah kamu mengamati perilaku orang yang benar-benar bijaksana dalam menjalani hidup? Mereka justru tidak suka serakah soal harta.

Orang yang benar-benar bijaksana paham jika berebut tidak mendatangkan ketenangan. Walaupun harta dan segala kemauan sudah dimiliki, tapi hidupnya justru dipenuhi kegelisahan. Mereka tidak menginginkan kepemilikan dengan cara demikian.

2. Rezeki sudah ada yang mengatur

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Serakah merupakan sifat buruk yang mengotori hati manusia. Sudah memiliki banyak hal tapi tetap saja kekurangan. Apalagi sampai melirik dan menginginkan kepemilikan orang lain, termasuk merebutnya dengan cara paksa.

Untukmu yang masih memiliki sikap serakah, belajarlah dari orang yang memiliki sikap bijaksana. Sebab,  mereka ini tidak tertarik serakah soal harta. Singkat saja alasannya, rezeki itu sudah ada yang mengatur.

Karunia maha kuasa pasti adil dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Jadi, untuk apa berebut harta yang bukan menjadi haknya? Tanpa berebut pun sudah bisa melanjutkan kehidupan dengan tenang dan damai

3. Mereka paham jika sifat serakah semakin memperdalam penderitaan

ilustrasi bersedih (pexels.com/Pixabay)

Apakah kamu pernah bertemu dengan orang yang memiliki sikap serakah? Mereka tidak cukup dengan satu kepemilikan. Saat melihat harta dan kepemilikan orang lain, timbul keinginan untuk merebut. Andai saja orang-orang itu mau belajar di sosok yang benar-benar bijak. Pasti malu jika hidup berdampingan dengan sifat serakah.

Apa yang membuat manusia bijaksana tidak mau serakah soal harta? Mereka paham jika sifat serakah semakin memperdalam penderitaan. Walaupun harta benda yang diinjak sudah didapatkan, tapi dalam hati tidak ada rasa kepuasan. Sebaliknya, tidak pernah merasa cukup dalam menjalani hidup. Seolah dirinya terlilit kekurangan berkepanjangan.

4. Orang bijaksana lebih memilih mensyukuri apa yang dimiliki

ilustrasi bersyukur (unsplash/Nathan Dumlao)

Harta benda bisa menyilaukan mata. Orang-orang saling berebut demi kepemilikan sesaat. Sesekali lihatlah cara orang bijaksana dalam menjalani hidup. Mereka tidak pernah mempermasalahkan soal harta sama sekali. Apalagi hidup berdampingan dengan sifat serakah. Orang bijaksana berusaha keras untuk menghindarinya.

Sebab, orang bijaksana lebih memilih mensyukuri apa yang dimiliki. Mungkin anugerah itu tidak seberapa, tapi dengan rasa bersyukur jadi lebih bermakna. Ia tidak lagi melirik kepemilikan orang lain apalagi berusaha merebutnya. Cukup menerima dengan apa yang sudah dimiliki dan mensyukurinya sepenuh hati.

5. Orang yang bijak tidak suka berkonflik satu sama lain

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Adrienn)

Tahukah kamu ujung dari sifat serakah itu ke mana? Sudah pasti menuju konflik dan perpecahan. Antar orang saling membenci dan menjatuhkan satu sama lain.

Tidak peduli dengan teman maupun orang-orang terdekat. Namun, tindakan demikian ini tidak dilakukan oleh orang yang benar-benar bijaksana. Tentu ada alasan yang menyertainya.

Orang yang memiliki perilaku bijak tidak suka berkonflik satu sama lain. Mereka menginginkan hidup dalam ketenangan. Satu sama lain berperilaku baik dan tidak pernah menjatuhkan. Oleh karenanya, orang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan ogah serakah soal harta.

Cara orang bijaksana dalam menjalani kehidupan memang mengagumkan. Di saat orang lain serakah soal kepemilikan harta, mereka justru menghindarinya. Baginya, rezeki sudah ada yang mengatur, tidak perlu berebut satu sama lain. Apalagi sampai konflik berkepanjangan. Setelah mengetahui alasan di atas, apakah kamu tidak tertarik menjalani hidup sebagaimana orang bijak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team