5 Alasan Orang Bijaksana Enggan Meladeni Konflik dan Kesalahpahaman

Memang tidak dapat dimungkiri setiap orang memiliki pendapat dan pola pikir masing-masing. Sudut pandangmu belum tentu sama dengan orang lain. Bisa jadi berbeda seratus delapan puluh derajat. Bermacam perbedaan tersebut rawan menimbulkan perdebatan. Masing-masing orang bersikeras dengan kebenarannya, tanpa ada yang mau mengalah dan menghargai.
Tapi sikap ini tidak akan ditentukan dalam diri orang-orang bijaksana. Mereka tidak tertarik sama sekali menghadapi konflik dan kesalahpahaman. Walaupun tidak setuju orang-orang tersebut lebih memilih menyampaikan dengan cara bijak. Sosok bijaksana tentu saja memiliki alasan yang tepat mengapa enggan meladeni konflik dan kesalahpahaman. Berikut lima di antaranya. Kalau kamu sosok bijaksana, apa yang menjadi alasanmu?
1. Orang yang bijaksana tidak menyukai perpecahan
Mungkin kamu pernah terjebak di tengah konflik dan kesalahpahaman. Setiap orang membenarkan pikiran masing-masing tanpa ada yang mau mengalah. Saat ada seseorang yang pendapatnya kurang sesuai dengan dirinya, langsung dipotong di tengah jalan. Tapi sikap buruk ini tidak dimiliki oleh orang-orang bijaksana. Mereka kurang menyukai konflik dan kesalahpahaman.
Orang-orang ini punya alasan yang kuat terkait sikapnya tersebut. Mereka paham jika menanggapi konflik dan kesalahpahaman bisa menyebabkan perpecahan. Apalagi saat seseorang merasa tersinggung dan ingin balas dendam. Mereka tidak menginginkan hal itu terjadi. Sebaliknya, sosok bijaksana berusaha menjaga suasana agar tetap tenang dan terjaga. Kalau bisa seluruh anggota kompak dan solid.