Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mencuci mobil (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi mencuci mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Di era modern seperti sekarang, kemudahan memang menjadi daya tarik untuk banyak orang. Saat kesibukan kerja sudah tinggi, mereka cenderung mencari segala yang praktis supaya hidup terasa lebih mudah dan waktu bisa dihemat.

Namun, ternyata tidak semua hal yang mudah disukai orang, lho. Tetap ada pengecualian seperti berikut ini. Coba cek, apakah kamu setuju dengan alasan penolakan kemudahan di bawah ini?

1. Praktis, tetapi tidak sehat

ilustrasi memasak (pexels.com/Live on Shot)

Pertimbangan ini, misalnya, terkait makanan yang dikonsumsi. Membeli makanan siap santap memang praktis, terutama buat orang yang bekerja atau hidup sendiri di kos.

Akan tetapi, sering kali makanan tersebut kurang sehat karena penggunaan minyak goreng yang jarang diganti. Begitu juga makanan instan yang tinggi garam dan kalori, tetapi rendah serat. Jadilah orang tetap meluangkan waktunya buat memasak sendiri.

2. Praktis buat dia, merepotkan bagi orang lain

ilustrasi mengoper pekerjaan (pexels.com/RODNAE Productions)

Contohnya, sembarangan mengoper pekerjaan pada anak buah atau mahasiswa magang. Tentu saja ini memudahkan tugas atasan. Dia tinggal berleha-leha menunggu hasilnya.

Akan tetapi, di sisi anak buah atau mahasiswa magang, sikapnya benar-benar merepotkan. Pekerjaan menjadi menumpuk dan tingkat kesulitannya mungkin melebihi kemampuan mereka. Belum lagi merekalah yang bakal disalahkan jika ada kekeliruan.

3. Kemudahan mesti ditebus dengan biaya lebih

ilustrasi jasa laundry (pexels.com/Darya Sannikova)

Tidak perlu malu untuk sering menghitung ulang berbagai bujet dalam hidup. Ketika penghasilan hampir tak pernah naik sedangkan biaya hidup terus meningkat, lumrah bagi semua orang berusaha buat berhemat.

Salah satunya dengan mengerjakan sendiri sebanyak mungkin pekerjaan rumah tangga demi menekan pengeluaran. Selisih biaya laundry sebulan dengan membeli detergen 1 kg dan mencuci sendiri sangatlah lumayan.

4. Walau praktis, sayangnya bukan perbuatan yang baik

ilustrasi mengetik (pexels.com/Vlada Karpovich)

Nilai-nilai moral mencegah seseorang untuk mengambil seluruh pilihan praktis yang tersedia. Misalnya, dalam mahasiswa mengerjakan tugas kuliah atau penulis bekerja.

Gampang sekali baginya menjiplak tulisan orang lain. Tinggal copy paste, gak perlu susah-susah mencari ide dan menuliskannya. Namun, karena perbuatan ini melawan nilai-nilai moral seseorang, ia menjadi tidak mau melakukannya.

5. Terkait tradisi yang dipegang kuat

ilustrasi pernikahan (pexels.com/dream pix Photography)

Upacara pernikahan atau kematian biasanya kental dengan tradisi yang diwariskan turun-temurun. Pelanggaran atasnya dianggap tidak pantas, bahkan bisa mendatangkan keburukan.

Oleh karena itu, masih banyak orang yang menggelar kedua acara tersebut sesuai tradisi. Meski ribet, melibatkan banyak sekali orang dan berbiaya tinggi tetap saja dilakoni ketimbang mencari yang praktis, tetapi berakibat buruk di kemudian hari.

Manfaat segala yang praktis memang buat memudahkan orang. Akan tetapi, mudah dan baik untuk diri sendiri maupun orang lain tentu lebih diprioritaskan. Hindari hal-hal praktis yang malah merugikan dalam jangka panjang, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team