Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi video call saat Lebaran (Unsplash.com/Surface)

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Lebaran tidak hanya sekadar hari raya, tetapi juga menjadi momentum yang sangat spesial untuk kembali berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Namun, di tengah euforia menyambut datangnya Lebaran, ada segelintir orang yang memilih untuk tidak mudik atau pulang ke kampung halaman.

Segelintir orang ini memilih untuk tetap berada di tempat tinggal mereka, merayakan Lebaran dengan cara yang berbeda. Alasan-alasan di balik keputusan mereka ini sangatlah beragam dan mencerminkan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi dalam masyarakat kita. Lantas, apa saja alasan yang sering kali menjadi pertimbangan seseorang untuk tidak mudik saat Lebaran?

1. Sibuk bekerja

ilustrasi bekerja (Unsplash.com/Austin Distel)

Sibuk bekerja menjadi alasan yang paling sering membuat beberapa orang memilih untuk tidak mudik saat Lebaran. Apalagi di masa sekarang, kehidupan urban semakin dinamis dan pekerjaan sering kali menjadi prioritas utama bagi banyak orang. Terutama di kota-kota besar di mana ritme kerja bisa sangat padat bagi sebagian orang, dan mengambil cuti untuk mudik cukup sulit untuk dilakukan.

Terkadang, untuk menjaga stabilitas finansial atau menghadapi persaingan di tempat kerja, seseorang memilih untuk tetap bekerja selama musim libur Lebaran. Hal ini tidak hanya berdampak pada mereka secara individual, tetapi juga pada ekonomi nasional karena adanya sebagian besar pekerja yang harus tetap aktif selama musim libur Lebaran.

2. Biaya perjalanan yang mahal

Editorial Team

EditorAL FI

Tonton lebih seru di