Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dana darurat (vecteezy.com/Wongsakorn Napaeng)
ilustrasi dana darurat (vecteezy.com/Wongsakorn Napaeng)

Tidak ada yang bisa meramal masa depan. Kamu tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari—apakah kamu masih memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang stabil atau tiba-tiba jatuh sakit hingga tak bisa produktif. Karena itu, penting untuk memiliki kesiapan finansial agar kondisimu tetap aman meski menghadapi tantangan.

Dalam merencanakan keuangan, kamu perlu menyiapkan dana darurat. Sesuai namanya, dana ini bertujuan sebagai penyangga di situasi tak terduga. Ada beberapa aturan dalam menyimpan dana darurat seperti yang dijelaskan berikut ini. Pastikan kamu memahaminya dan menerapkannya agar dana daruratmu bisa dioptimalkan.

1. Pahami jumlah ideal dana darurat

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Alexander Mills)

Pertama, pahamilah berapa banyak yang mesti dipersiapkan untuk dana darurat. Jumlah ini sebenarnya bervariasi, tergantung gaya hidup, pengeluaran bulanan, dan jumlah tanggungan. Kalau kamu single, idealnya dana darurat mencakup 3—6 kali pengeluaran.

Sebagai contoh, pengeluaranmu untuk biaya kos, tagihan listrik, transportasi, makan, dan gaya hidup berkisar Rp5 juta per bulan. Maka dari itu, kamu perlu menyiapkan dana darurat sebesar Rp15 juta—Rp30 juta. Namun, skenario ini berbeda jika kamu sudah berkeluarga dan punya tanggungan.

Biaya yang dipersiapkan harus mencakup kebutuhan pribadi dan seluruh anggota keluarga. Agar lebih aman, sebaiknya persiapkan dana darurat sebesar 6—12 kali pengeluaran untuk kamu yang sudah menikah dan punya anak.

2. Pisahkan dari rekening sehari-hari

Editorial Team

Tonton lebih seru di