ilustrasi tidak memiliki privasi (pexels.com/cottonbro studio)
Dilansir Independent, banyak peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki orangtua atau pengasuh yang mengganggu privasi atau perilaku yang mendorong ketergantungan, saat masa tumbuh kembang, lebih cenderung mendapatkan skor rendah dalam survei kebahagiaan dan kesejahteraan secara umum di masa remaja, umur 30-an, 40-an, dan bahkan sampai 60-an.
Psychology Today juga melansir bahwa melanggar privasi anak menjadikan anak merasa kehilangan diri secara utuh. Selain itu, hal tersebut dapat mengganggu bahkan menghapus batasan antara orangtua atau pengasuh dengan anak, serta mengambil hak untuk mengendalikannya.
Lebih lanjut, Very Well Family melansir bahwa memberi ruang dan privasi pada anak remaja dengan tingkat yang sesuai mampu membuat mereka merasa dipercaya, mampu, mandiri, dan percaya diri. Ditambah, hal tersebut menunjukkan bahwa orangtua atau pengasuh memercayai penilaian, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk tetap mengikuti aturan yang sudah dibuat.
Selain itu, Very well family juga melansir bahwa belajar menggunakan privasi dengan tepat merupakan bagian besar dari proses menjadi mandiri, bertanggung jawab, dan siap untuk menghadapi dunia luar.
Demikian lima bentuk pengabaian psikologis yang bisa menjadi penyebab inner child terluka pada saat dewasa. Hindari perilaku ini dan bila kamu mengalami trauma masa kecil akibat pengabaian psikologis, temui terapis untuk membantu kamu menganggulanginya.