ilustrasi babat alas (pexels.com/jefferson Lucena)
Membuka pemukiman baru untuk dijadikan tempat tinggal, wadah belajar, dan tempat ibadah, kita akan memperoleh pahala yang terus mengalir selama tempat itu digunakan. Berkat babat alas ini, selain dihitung sebagai ibadah, juga nama dan jasa kita selalu dikenang oleh masyarakat.
Contohnya, lihatlah jasa para pahlawan dalam merebut tanah air dari para penjajah. Meski kita sering kali melupakan jasa-jasanya, setidaknya perjuangan mereka terus diabadikan dalam sejarah. Kita akan selalu mengenang mereka, karena tanpanya, kemaslahatan yang sekarang dinikmati mungkin takan tiada.
Selaras dengan itu, ada adagium fikih yang mengatakan:
لَا يَصْلُحُ آخِرُ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلَّا بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَئِلُهَا
"Takkan pernah dijumpai kebaikan yang ada di akhir umat ini, kecuali atas kegigihan, kebaikan, atau kepiawaian para pendahulunya.”
Lantaran lima cara di atas, kita akan selalu dikenang dan disebut-sebut oleh masyarakat. Bahkan, tidak hanya dikenang atas jasa-jasa kita, namun juga bisa sebagai wadah investasi di akhirat kelak. Perkara baik yang perlu kita sampaikan pada orang lain, jangan terus diumpat, ya!