Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mahasiswa memulai membangun personal branding (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mahasiswa memulai membangun personal branding (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di era digital saat ini, media sosial bukan hanya tempat untuk bersosialisasi, melainkan juga menjadi platform yang dapat dimanfaatkan untuk membangun personal branding. Bagi mahasiswa, memiliki personal branding yang kuat di media sosial memberikan sejumlah manfaat, seperti meningkatkan peluang karier dan memperluas networking.

Namun seperti kebanyakan hal di dunia ini, memulai sesuatu bukanlah hal mudah. Kalau kamu masih clueless tapi pengen coba memulai bangun personal branding di media sosial sejak mahasiswa, ikuti langkah-langkah berikut, ya.

1. Kenali target audiens

ilustrasi mahasiswa melakukan riset audiens (pexels.com/Ivan Samkov)

Sebelum mulai membangun personal branding, pertimbangkanlah siapa target audiensmu. Apakah kamu ingin menarik perhatian dari sesama mahasiswa, calon rekan kerja, atau bahkan perekrut dari perusahaan impianmu?

Mengetahui siapa yang ingin kamu jangkau membantu kamu menyesuaikan konten dan pesanmu agar lebih relevan dan menarik bagi mereka. Misalnya jika kamu mengincar dunia bisnis, konten tentang pengalaman magang atau wawancara dengan pebisnis sukses bisa menjadi konten yang menarik bagi audiens.

2. Temukan niche yang relevan

ilustrasi mahasiswa membuat konten (pexels.com/Karolina Grabowska)

Coba tanyakan kepada dirimu, kira-kira kamu ingin dikenal sebagai siapa? Apakah kreator konten yang suka membagikan kehidupan sehari-hari lewat konten "a day in my life"? Atau  mahasiswa yang gemar beropini terkait isu-isu hangat? Atau food blogger yang suka review makanan viral? Atau fotografer yang menjadikan media sosial sebagai portofolio?

Menentukan niche berdasarkan passion jadi hal utama yang harus dilakukan sebelum memulai bangun personal branding di media sosial. Selain karena membantu kamu disiplin dalam membuat konten, algoritma di berbagai platform akan lebih mudah membagikan konten kamu ke sekelompok audiens yang relevan jika menggunakan niche yang konsisten.

Dengan ini, kamu bisa dikenal sesuai niche yang dipilih. Ini tentu akan menjadi nilai tambah yang membuka banyak pintu peluang, seperti tawaran endorsement, menjadi pembicara atau pemateri, atau bahkan tawaran pekerjaan di perusahaan impian.

3. Konsisten membuat konten

ilustrasi mahasiswa membuat konten (pexels.com/PNW Production)

Konsistensi jadi salah satu elemen penting dalam membangun personal branding yang kuat. Karena itu, buatlah kalender konten dan content pillar untuk membantumu menyusun konten dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan. Tetapkan jadwal posting yang konsisten, baik itu harian, mingguan, atau sesuai yang kamu bisa atur.

Dengan konsistensi, audiens akan lebih terlibat dan mengikuti perkembangan kontenmu dengan lebih baik. Jangan lupa berinteraksi dengan komentar dan pesan dari audiens, karena hal ini akan memperkuat engagement atau keterlibatan mereka.

4. Pilih platform yang tepat

ilustrasi media sosial (unsplash.com/dole777)

Setiap platform media sosial punya karakteristik yang berbeda, jadi penting untuk memilih platform yang sesuai dengan tujuan branding kamu. Kalau kamu lebih suka berbicara melalui visual, Instagram dan TikTok mungkin jadi pilihan tepat. Tapi kalau kamu suka menuliskan pemikiran dan ide-ide, Twitter atau LinkedIn bisa lebih cocok.

Apa pun platform yang dipilih, kamu harus konsisten dengan niche yang ditentukan sejak awal. Gunakan foto profil yang seragam, nama pengguna yang mudah diingat, dan tema topik yang sama. Hal ini membantu membangun kesan yang kuat dan mudah diingat oleh audiens di berbagai platform.

5. Tetap autentik dan original

ilustrasi mahasiswa membuat konten (pexels.com/Ron Lach)

Orisinalitas jadi salah satu aspek penting dalam personal branding. Jangan mencoba jadi orang lain atau mengikuti tren yang gak sesuai dengan nilai dan diri kamu. Tunjukkanlah sisi aslimu, termasuk kelemahan dan perjalananmu untuk berkembang. Hal ini membuatmu lebih manusiawi sehingga kamu lebih mudah dekat dengan audiens.

Selain itu, tetaplah transparan dalam segala hal yang kamu bagikan. Kalau bicara soal pencapaian, tunjukkan juga perjuangan kamu untuk mencapainya dengan jujur tanpa dilebih-lebihkan. Dengan ini, kamu bisa mendapatkan kepercayaan dari audiens.

Membangun personal branding di media sosial tentu memerlukan waktu dan usaha yang konsisten. Namun hasilnya bisa sangat worth it. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa mengembangkan citra yang kuat dan positif, serta membuka peluang yang lebih luas di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team