Secara harfiah, tone deaf bermakna tuli nada atau ketidakmampuan membedakan nada atau suara dengan benar. Namun, jika dikaitkan dalam konteks sosial, tone deaf ini bermakna ketidakpekaan terhadap sosial. Sederhananya, yakni tidak punya empati terhadap sekitar.
Apalagi, jika orang yang bersangkutan punya privilege khusus dalam dimensi kehidupan. Gak jarang keistimewaan yang dimiliki ini bikin berlebihan dalam menunjukannya tanpa memikirkan perasaan atau situasi sekitar. Jika kamu punya sikap tone deaf dan punya kesadaran ingin memperbaikinya, berikut sederet cara bijak mengendalikan sikap kurang peka terhadap sosial.
Sumber rujukan:
Pengalaman pribadi penulis