5 Cara Mempersiapkan Dana Darurat setelah Berkeluarga, Wajib Punya!

Setelah berkeluarga, kebutuhan keuangan semakin kompleks. Tanggung jawab finansial tak lagi terbatas pada diri sendiri, tetapi juga melibatkan pasangan, anak, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Berbagai kebutuhan mendesak dan situasi tak terduga, seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah, hingga kehilangan pekerjaan, bisa datang kapan saja.
Karena itu, mengelola keuangan dengan bijaksana menjadi prioritas. Salah satunya dengan menyiapkan dana darurat. Ini akan menjadi penyangga keuangan saat menghadapi hal-hal tak terduga.
Sebagai panduan, kamu bisa menerapkan cara mempersiapkan dana darurat setelah berkeluarga yang akan dijelaskan melalui artikel berikut. Coba terapkan, karena kamu pasti butuh!
1. Menentukan besaran dana darurat
Setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda, tergantung jumlah anggota keluarga, gaya hidup, dan besaran pengeluaran bulanan. Sebaiknya dana darurat disiapkan setidaknya 6—12 kali lipat dari total pengeluaran bulanan. Jika pengeluaran keluarga mencapai Rp10 juta, dana darurat yang ideal berkisar antara Rp60 juta—Rp120 juta.
Jumlah ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan dasar, seperti biaya hidup, pendidikan anak, tagihan bulanan, hingga cicilan jika terjadi sesuatu yang tak terduga. Dalam menghitung besaran ini, penting juga untuk mempertimbangkan situasi yang mungkin terjadi di masa depan, seperti inflasi, kenaikan biaya hidup, atau penambahan anggota keluarga.
Jika memungkinkan, tambahkan juga margin untuk pengeluaran tak terduga lainnya yang mungkin lebih besar dari biasanya, misalnya perbaikan rumah atau kendaraan. Dengan memperhitungkan secara rinci, kamu dapat menentukan besaran dana darurat yang lebih akurat sehingga siap menghadapi berbagai kemungkinan di kemudian hari.