Pernah gak kamu merasa lelah setelah ngobrol lama sama orang lain, bahkan kalau suasananya seru sekalipun? Kadang, setelah kumpul bareng teman atau menghadiri acara, kamu pulang dengan perasaan kosong dan butuh waktu sendirian untuk “isi ulang.” Itu bukan berarti kamu antisosial atau gak ramah, tapi karena energi sosialmu perlahan terkuras. Setiap orang punya kapasitas berbeda dalam berinteraksi, tergantung kepribadian, suasana hati, dan kondisi mental saat itu. Ketika kamu terus memaksakan diri untuk hadir tanpa memperhatikan batas energimu, hasilnya bisa bikin kamu capek secara emosional tanpa sadar.
Padahal, menjaga energi sosial sama pentingnya dengan menjaga stamina fisik. Kamu perlu tahu kapan harus terlibat penuh, kapan cukup mendengarkan, dan kapan waktunya menarik diri sejenak untuk menenangkan pikiran. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati waktu bersama orang lain tanpa merasa kewalahan. Kemampuan ini bukan tentang menjadi lebih introver atau ekstrover, tapi tentang mengenal dirimu sendiri dan tahu cara mengelola interaksi sosial dengan bijak. Yuk, pelajari cara mengatur “social energy” supaya kamu tetap bisa hadir secara utuh tanpa kehilangan keseimbangan batin.
