Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria stres (pexels.com/Inzmam Khan)
ilustrasi pria stres (pexels.com/Inzmam Khan)

Amarah adalah emosi yang timbul sebagai respons terhadap rasa tidak puas, ketidakadilan, atau ketidaknyamanan dalam situasi tertentu. Hal ini ditandai dengan perasaan marah dan ketegangan tinggi. Tentu amarah adalah hal yang wajar terjadi pada seseorang, kok. 

Sedangkan frustasi adalah perasaan tidak puas atau kecewa. Terutama ketika mereka mengalami hambatan atau rintangan dalam mencapai tujuan dan keinginan mereka. Jika tidak dikendalikan dengan baik, maka frustasi akan menimbulkan amarah. 

Untuk mengendalikan dua hal berbeda ini, kamu butuh beberapa cara. Nah, deretan cara mengelola amarah ini bisa kamu terapkan dalam kehidupan. Simak terus sampai akhir, ya!

1. Mengidentifikasi penyebab amarah dan frustrasi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Mengidentifikasi penyebab amarah dan frustrasi adalah langkah penting dalam mengelola emosi tersebut. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi berbagai situasi yang bisa memicu amarah dan frustrasi, seperti tekanan pekerjaan, konflik interpersonal, atau ketidakpuasan terhadap diri sendiri.

Dengan mengenali apa yang sebenarnya memicu amarah dan frustrasi dalam diri, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan memahami alasan di balik emosi tersebut. Misalnya, mungkin kamu merasa terlalu diberi tugas yang berlebihan di tempat kerja, atau mungkin kamu merasa tidak dihargai oleh orang-orang di sekitarmu.

2. Mengelola stres secara umum

ilustrasi mindfulness (pexels.com/Kelvin Valerio)

Mengelola stres secara umum adalah langkah penting dalam mengelola amarah dan frustrasi. Stres dapat menjadi faktor yang memperburuk emosi negatif dan mempengaruhi keseimbangan emosional kita. Dengan mengadopsi praktik-praktik untuk mengelola stres, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam menghadapi situasi yang menantang dengan lebih baik.

Salah satu praktik yang dapat membantu mengelola stres adalah meditasi. Meditasi melibatkan fokus pada pernapasan dan kesadaran diri, yang dapat membantu menenangkan pikiran yang gelisah dan mengurangi stres. Dengan meluangkan waktu untuk bermeditasi setiap hari, kita dapat mengembangkan kebiasaan yang membantu mengatasi stres secara efektif.

3. Mengomunikasikan perasaan dengan baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Trinity Kubassek)

Mengomunikasikan perasaan dengan baik adalah kunci dalam mengelola amarah dan frustrasi. Ketika emosi negatif muncul, penting untuk tidak menahan atau meledakkannya secara tidak sehat. Sebaliknya, cari cara yang efektif untuk menyampaikan perasaan dengan mengomunikasikannya secara terbuka dan jujur kepada orang yang relevan.

Penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati. Hindari menggunakan kata-kata yang menyerang atau merendahkan orang lain. Sampaikan perasaanmu dengan tenang dan jelas, menghindari kemungkinan terjadinya konfrontasi yang tidak perlu. Menggunakan kalimat "Aku merasa..." atau "Aku mengalami..." dapat membantu mengarahkan percakapan pada perasaan dan pengalaman pribadi, daripada menyalahkan orang lain.

4. Cari solusi yang konstruktif

Cek kesehatan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Cari solusi yang konstruktif adalah langkah penting dalam mengelola amarah dan frustrasi. Alihkan energi negatif tersebut ke pencarian solusi yang dapat memperbaiki situasi. Daripada terjebak dalam kemarahan dan kekecewaan, fokuslah pada langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk mengatasi masalah yang ada.

Identifikasi masalah secara spesifik. Kenali akar penyebab amarah dan frustrasi yang kamu alami. Dengan memahami dengan jelas apa yang menjadi sumber ketidakpuasanmu, kamu dapat merumuskan solusi yang tepat. Misalnya, jika kamu merasa frustrasi dengan tumpukan pekerjaan yang menumpuk, mungkin kamu dapat mempertimbangkan pengaturan waktu yang lebih efektif atau berbicara dengan atasan untuk membagi beban kerja.

5. Cari dukungan sosial

ilustrasi karyawan saling membantu (pexels.com/Canva Studio)

Dukungan sosial dapat membantu mengelola amarah dan frustrasi. Temui teman-teman, keluarga, atau orang-orang yang dapat memberikanmu dukungan dan perspektif yang positif. Diskusikan perasaanmu dengan mereka dan minta nasihat atau bantuan jika diperlukan.

Dengan menggunakan strategi-strategi di atas, kamu dapat mengelola amarah dan frustrasi dengan lebih baik. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki batasan dan emosi yang bisa meletup, namun penting untuk menghadapinya dengan cara yang sehat dan konstruktif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team