Dalam beberapa tahun terakhir, istilah hustle culture semakin sering terdengar, terutama di kalangan generasi muda yang hidup di era digital. Budaya ini mendorong seseorang untuk terus bekerja keras tanpa henti, seolah-olah produktivitas menjadi tolok ukur utama keberhasilan hidup. Sekilas memang terlihat positif karena bisa memacu semangat kerja, tapi jika dilakukan tanpa batas, hustle culture justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mental maupun fisik.
Kamu perlu menyadari bahwa hidup bukan hanya soal kerja, tetapi juga tentang keseimbangan. Ada saatnya tubuh dan pikiran butuh istirahat, dan ada momen di mana kamu harus menikmati hidup di luar pekerjaan. Berikut ini adalah lima cara menghadapi hustle culture agar kamu tetap bisa produktif tanpa kehilangan keseimbangan hidup.
