ilustrasi senyum (Pexels.com/Karolina Grabowska)
Terkadang, rasa takut muncul karena kamu membayangkan pewawancara sebagai sosok yang menakutkan atau menilai setiap gerak-gerikmu. Namun, ingatlah bahwa pewawancara juga manusia biasa yang sedang mencari orang terbaik untuk peran yang tersedia. Mereka ingin mengenalmu lebih baik dan memastikan apakah kamu cocok dengan budaya perusahaan dan tim.
Anggaplah wawancara sebagai percakapan dua arah, di mana kamu juga memiliki kesempatan untuk menilai apakah perusahaan tersebut adalah tempat yang tepat untukmu. Dengan melihat pewawancara sebagai mitra dalam proses ini, kamu bisa merasa lebih rileks dan percaya diri.
Menghadapi rasa takut saat wawancara kerja adalah hal yang wajar, tetapi bukan sesuatu yang harus menghalangimu untuk meraih kesuksesan. Dengan persiapan yang matang, mengelola ekspektasi, menggunakan teknik pernapasan, fokus pada apa yang bisa kamu kendalikan, dan mengingat bahwa pewawancara juga manusia, kamu akan mampu mengatasi ketakutanmu dan tampil lebih percaya diri. Ingatlah bahwa setiap wawancara adalah peluang untuk belajar dan tumbuh, jadi jangan biarkan rasa takut menguasaimu. Tetaplah percaya pada dirimu sendiri, dan kamu akan mampu menghadapi setiap wawancara dengan tenang dan sukses.