Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi konten kreator (pexels.com/Kaboompics.com)

Intinya sih...

  • Memahami nilai-nilai yang dipegang teguh membantu membangun personal branding yang autentik dan jujur.
  • Menjadi diri sendiri lebih penting daripada meniru gaya orang lain untuk menciptakan personal branding yang alami dan tulus.
  • Hindari overpromosi dan berbagi pengalaman nyata melalui media sosial untuk menjaga keaslian personal branding.

Dalam era digital, membangun personal branding sering kali dilakukan melalui media sosial. Sayangnya, tekanan untuk tampil sempurna sering kali mendorong orang menciptakan citra palsu demi mendapatkan pengakuan, yang justru bisa merusak kredibilitas jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana membangun personal branding yang autentik dan sesuai dengan kepribadian diri.

Orang cenderung lebih mempercayai individu yang jujur dan konsisten dalam menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Dengan menghindari upaya untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis, kamu bisa membangun koneksi yang lebih mendalam dan tulus dengan audiens. Selain itu, personal branding yang autentik membantu menjaga integritas dan mengurangi risiko merasa tertekan akibat tuntutan citra yang tidak realistis.

Editorial Team

Tonton lebih seru di