Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengupayakan kebahagiaan (pexels.com/Duc Nguyen)
ilustrasi mengupayakan kebahagiaan (pexels.com/Duc Nguyen)

Kehidupan dewasa kerap dipenuhi dengan tanggung jawab, tekanan sosial, dan kebutuhan untuk memenuhi harapan orang lain. Dalam kondisi itu, banyak orang merasa bersalah ketika mencoba mengutamakan kebahagiaan pribadi. Padahal, membahagiakan diri bukanlah tindakan egois, melainkan langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan menjalani hidup yang bermakna.

Mengutamakan kebahagiaan diri sendiri berarti memahami kebutuhan pribadi tanpa mengabaikan orang lain. Dengan keseimbangan yang tepat, kita bisa tetap peduli pada orang lain sambil memberikan ruang untuk diri sendiri. Berikut akan dibahas lima cara untuk memprioritaskan kebahagiaan tanpa merasa egois di kehidupan dewasa.

1. Menjaga seseimbangan antara kebutuhan diri dan orang lain

ilustrasi tersenyum. (pexels.com/Milbert Sambile)

Mengutamakan kebahagiaan diri bukan berarti melupakan orang lain, tetapi menjaga keseimbangan antara keduanya. Kita perlu memberikan perhatian pada kebutuhan pribadi, seperti waktu untuk diri sendiri, kesehatan, dan tujuan hidup. Hal itu memungkinkan kita untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain tanpa mengabaikan diri.

Sejatinya kita perlu membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum berusaha menyenagkan orang lain. Ketika kita bahagia, energi positif yang kita miliki akan menularkan orang di sekitar. Hal tersebut bukan tindakan egois, melainkan pengelolaan diri yang bijak untuk hidup yang lebih seimbang.

2. Belajar mengatakan tidak dengan bijak

ilustrasi berani menolak permintaan orang lain (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di kehidupan dewasa, kita sering merasa terpaksa untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Namun, belajar untuk mengatakan tidak dengan bijak adalah salah satu cara untuk mengutamakan kebahagiaan diri. Kita berhak menentukan batasan yang sehat bagi diri sendiri agar tidak merasa kewalahan.

Menyadari bahwa mengatakan tidak pada permintaan yang tidak sesuai dengan nilai diri bukan tindakan egois. Hal itu justru bentuk menghargai diri sendiri dan memprioritaskan kesejahteraan. Ketika kita bisa menolak dengan penuh rasa hormat, kita mampu fokus pada hal yang benar-benar penting.

3. Prioritaskan aktivitas yang memberikan kepuasan pribadi

ilustrasi interaksi sosial (pexels.com/George Pak)

Setiap orang tentu memiliki kegiatan yang memberi rasa puas dan bahagia, baik itu hobi, olahraga, atau waktu berkualitas bersama teman-teman. Mengutamakan kebahagiaan pribadi berarti memberi waktu untuk kita merasakam kegiatan-kegiatan tersebut. Hal itu memungkinkan kita untuk merasa terisi secara emosional dan mental.

Aktivitas yang memberikan kepuasan pribadi membantu kita meningkatkan kebahagiaan secara menyeluruh. Dengan melakukan hal yang disukai, kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup sehingga memiliki energi untuk mendukung orang lain. Hal itu bukan hanya soal kepentingan pribadi, tetapi juga tentang menjaga kesejahteraan mental.

4. Praktikkan sikap mencintai diri sendiri

ilustrasi menerima diri sendiri (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Seringkali, orang dewasa merasa bersalah ketika mengutamakan kebahagiaan diri sendiri. Padahal merawat diri adalah bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. Praktikkan self-compassion dengan cara menerima kelemahan dan kesalahan diri tanpa menghakimi.

Dengan mengembangkan sikap welas asih terhadap diri, kita akan lebih menghargai perjalanan hidup. Kita mampu memberi kelonggaran pada diri sendiri dalam menghadapi tekanan kehidupan. Hal itu menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara kebahagiaan pribadi dan tanggung jawab kepada orang lain.

5. Membuat pilihan yang dapat memberikan dampak positif

ilustrasi merenungkan keputusan yang pernah diambil (pexels.com/Ron Lach)

Keputusan yang dibuat untuk kebahagiaan pribadi tidak hanya akan meningkatkan kehidupan kita sendiri, tetapi juga memberi dampak positif bagi orang sekitar. Ketika kita merasa puas dan berkembang, kita lebih mampu memberikan kontribusi yang maksimal. Kebahagiaan kita bukanlah hal yang terpisah, melainkan saling terkait dengan kebahagiaan orang lain.

Mengutamakan kebahagiaan diri bukan berarti melupakan tanggung jawab atau mengesampingkan orang lain. Sebaliknya, hal ini membantu kita menjadi individu yang lebih seimbang. Sehingga kita mampu memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar.

Ingatlah bahwa kebahagiaan kita adalah fondasi untuk hubungan yang sehat dan produktivitas yang berkelanjutan. Dengan menerapkan lima cara di atas, kita bisa menjalani kehidupan dewasa dengan lebih bahagia dan penuh rasa syukur. Dengan begitu, kita tidak lagi merasa bersalah ketika ingin memprioritaskan kebahagiaan pribadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team