Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang yang pasif-agresif (pexels.com/Oleg Magni)

Belakangan ini kita familier dengan istilah pasif-agresif. Istilah ini mengacu pada tindakan seseorang yang mengekspresikan rasa kecewa dan ketidaksukaan, tapi secara tidak langsung. 

Umumnya sangat gampang untuk mengetahui seseorang menghina, menghindar, dan gak menyukai kita bila ia memperlihatkannya secara langsung. Sedangkan si pasif-agresif lebih sulit untuk dikenali. Untuk itu, kenali ciri orang dengan perilaku toksik ini!

1. Memberikan silent treatment

ilustrasi orang yang pasif-agresif (pexels.com/Liza Summer)

Silent treatment adalah tindakan berupa pengabaian, menolak menjawab pertanyaan, hingga menolak mengakui kehadiran seseorang. Meski eksplisit, tindakan ini juga termasuk dalam kategori pasif-agresif karena gak secara langsung mengutarakan alasan kekecewaan atau kemarahannya. 

Tetapi, ada kondisi di mana seseorang tanpa sengaja mengabaikan orang lain. Misalnya, dia gak membalas pesanmu karena sedang sibuk dan kondisi lainnya. Lihat lebih dalam, apakah dia memang sering berlaku seperti itu atau dia melakukannya setelah kamu dan dia terlibat perselisihan? 

2. Menghina secara halus

ilustrasi orang yang pasif-agresif (pexels.com/Yan Krukov)

Mudah bagi kita untuk menyadari ketika seseorang menghina secara terang-terangan. Sedangkan penghinaan secara halus akan lebih sulit untuk dikenali. 

Seseorang mungkin berpura-pura memberimu pujian. Namun ketika kamu memikirkannya, kamu menyadari bahwa itu sebenarnya adalah penghinaan terselubung. 

Misalnya, saat seorang teman memuji kamu yang diterima bekerja di sebuah perusahaan. Lalu dia membandingkan dan merendahkan perusahaan tempatmu bekerja dengan tempat dia bekerja. Itu bisa jadi sebuah penghinaan halus. 

3. Memberikan ekspresi muka cemberut

ilustrasi orang yang pasif-agresif (pexels.com/August de Richelieu)

Tentu saja terasa gak nyaman berada di dekat seseorang yang cemberut, murung, atau pemarah. Dia biasanya gak akan tersenyum bahkan saat seseorang sedang menceritakan kisah lucu. Padahal, teman-teman lain tertawa bahagia mendengar lelucon. 

Orang dengan perilaku seperti ini secara halus mengeluh tentang hal-hal di sekitarnya. Mereka membuat orang lain merasa gak nyaman dan bertanya-tanya mengapa dia selalu cemberut dan menunjukkan ekspresi ketidaksukaan.

4. Sifat keras kepala

ilustrasi orang yang pasif-agresif (pexels.com/Oleg Magni)

Keras kepala memang sifat yang bisa bermanfaat dalam situasi tertentu, seperti mengambil sikap dan mempertahankan posisi diri. Tetapi jika seseorang terus mempertahankan sifat keras kepalanya hanya untuk menghukum orang lain, ini termasuk pasif-agresif. 

Apalagi bila dia mempertahankan argumennya tanpa mau mendengarkan sudut pandang orang lain. Apakah kamu akan nyaman berteman dengan seseorang yang terus-menerus ingin dituruti keinginannya? Tentu saja tidak, kan? 

5. Menghindar dari tanggung jawab

ilustrasi orang yang agresif dalam pekerjaan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu mungkin memiliki rekan kerja atau teman sekolah yang hampir selalu mencari alasan untuk menghindar dari tugas. Ketika diberi tanggung jawab, dia melemparnya kepada orang lain atau dia gak menyelesaikannya tepat waktu. 

Sulit untuk memahami alasan seseorang bersikap lari dari tanggung jawab. Mungkin ini terjadi karena kekecewaanya pada rekan dan atasan kantor, suka menunda-nunda pekerjaan atau alasan internal lainnya. Namun, sikap seperti ini tentu saja merusak relasi. 

Seseorang yang pasif-agrrsif dapat ditemui di lingkungan kerja, persahabatan hingga keuarga. Ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti rasa iri, cemburu, atau gangguan kepribadian lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team