ilustrasi merenung (pexels.com/Laker)
Berpisah dari pasangan dan anak untuk 1-3 tahun biasanya masih cukup bisa diterima. Namun setelah lebih dari lima tahun hidup berjauhan dari keluarga sendiri, pasti kamu gak tahan lagi. Rasa sebagai sebuah keluarga menjadi hambar.
Kamu punya pasangan, tapi tak bisa selalu bersama. Kamu memiliki anak, tapi melewatkan proses tumbuh kembangnya. Masalahnya, membawa mereka ke perantauan juga kadang gak memungkinkan.
Misalnya, mempertimbangkan jauhnya lokasi kerja kamu dari berbagai fasilitas terutama sekolah untuk anak. Kamu pun dihadapkan pada pilihan sulit. Mau terus merantau demi menafkahi keluarga di kampung halaman atau melepaskan pekerjaan demi hidup seatap bersama mereka.
Beban pikiran perantau memang banyak. Ini baru akan berangsur berkurang kalau kamu telah memutuskan menjadi warga sana, punya hunian sendiri, dan bisa membawa keluarga inti untuk tinggal bersama. Semoga pelan-pelan semuanya tercapai, ya.